Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) bersama Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) melakukan seminar nasional 2025, berharap 'Soemitronomics' dapat mewujudkan ekonomi yang tangguh dan inklusif di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Besar harapan kami agar pemikiran Begawan Ekonomi Indonesia Prof Soemitro Djojohadikusumo, utamanya pada area pembangunan ekonomi dengan mengandalkan potensi lokal, industrialisasi nasional, hubungan internasional, dan ekonomi berbasis data, dapat memperkuat langkah bersama untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Joko Supratikto dalam Seminar Nasional ISEI Cabang Manado Sulut 2025, di Manado, Kamis.
Joko mengatakan pihaknya meyakini dengan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkualitas, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulut dan secara kolektif untuk kemakmuran seluruh penduduk Indonesia.
Ia menjelaskan, Soemitronomics menekankan pada ekonomi yang berorientasi pada kepentingan rakyat, inklusif, dan berkelanjutan, serta berani mengambil kebijakan yang bijaksana di luar aturan formal,
Pendekatan ini berupaya menciptakan ekonomi yang inklusif, di mana semua lapisan masyarakat merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi, serta berkelanjutan dalam jangka panjang.
Soemitro Djojohadikusumo adalah ekonom besar yang mempunyai pemikiran hebat tentang Indonesia. Soemitronomic jika ditelusuri dari pemikirannya merupakan bapak industrialisasi Indonesia dan pemikirannya jernih tentang nasionalisme.
Ketua ISEI Cabang Manado Joy E Tulung mengatakan ISEI mendorong penerapan "Soemitronomics" sebagai strategi pembangunan ekonomi nasional, yang berfokus pada efisiensi birokrasi, riset dan inovasi, serta pertumbuhan ekonomi yang berorientasi pada rakyat.
Joy mengatakan ISEI juga berperan memperkuat sinergi untuk ketahanan dan kebangkitan ekonomi menuju Indonesia maju.

