Manado (ANTARA) - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan terus memberi manfaat nyata bagi masyarakat di berbagai wilayah, termasuk di Kabupaten Banggai.
Salah satu peserta JKN, Dewi Mufiyanti (28), seorang guru di MAN Banggai, Kecamatan Luwuk, berbagi kisahnya tentang pengalaman memanfaatkan layanan kesehatan dengan menggunakan JKN.
Sejak kecil, Dewi sudah terbiasa memanfaatkan fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Ia bercerita bahwa dirinya rutin melakukan perawatan gigi, serta menjalani pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Simpong.
"Untuk pelayanan di Puskesmas, sejauh ini bagus. Saya rutin berobat, termasuk perawatan gigi, dan alhamdulillah tidak ada kendala berarti. Saya merasa terbantu dengan adanya JKN," kata Dewi di Banggai, Kecamatan Luwuk, Senin.
Ia juga menuturkan bahwa salah satu inovasi yang sangat membantu peserta adalah adanya antrean online pada Aplikasi mobile JKN.
Dengan fitur tersebut, ia tidak perlu datang terlalu pagi hanya untuk mengambil nomor antrean. Hal ini memudahkannya mengatur waktu, terutama karena dirinya juga aktif mengajar di sekolah.
“Sekarang antrean sudah bisa online. Jadi lebih mudah, tidak perlu lama menunggu di puskesmas. Saya merasa lebih nyaman karena bisa menyesuaikan waktu berobat dengan kegiatan mengajar. Kadang ketika sedang tidak mengajar saya jadi bisa melakukan aktivitas lain dan datang ke puskesmas atau rumah sakit ketika antrean sudah dekat," tambah Dewi.
Selain pengalaman positif itu, Dewi mengakui bahwa terkadang peserta masih merasa bingung ketika menerima penjelasan terkait prosedur pelayanan atau tindak lanjut pengobatan.
Namun, ia menilai kehadiran BPJS Kesehatan Siap Membantu (BPJS SATU) di rumah sakit maupun kanal pengaduan resmi BPJS Kesehatan sangat membantu. Dengan adanya petugas khusus, peserta bisa langsung mendapatkan penjelasan apabila ada pelayanan yang kurang dipahami.
“Saya senang karena kalau ada yang ingin ditanyakan, bisa langsung menghubungi petugas BPJS SATU di rumah sakit. Jadi tidak bingung. Kalau ada yang kurang jelas, bisa langsung ditanyakan agar lebih paham," ujar Dewi.
Seluruh kanal layanan selalu terbuka, baik di rumah sakit, kantor cabang, maupun kanal layanan non tatap muka melalui aplikasi mobile JKN, Pelayanan Administrasi Melalui WhatsApp (PANDAWA), dan BPJS Kesehatan Care Center 165.
Kehadiran kanal ini diharapkan membuat peserta semakin mudah mendapatkan informasi, sekaligus merasa aman saat memanfaatkan layanan kesehatan.
Menurut Dewi, semakin banyaknya akses layanan administrasi, informasi dan pengaduan yang dihadirkan secara online membuat peserta tidak perlu ragu untuk bertanya atau melaporkan apabila ada hal yang kurang jelas.
Fasilitas yang dihadirkan ini menurutnya sangat memberikan kemudahan akses bagi peserta JKN dimanapun dan kapanpun.
“Semakin banyak inovasi berbasis digital yang dihadirkan pastinya akan semakin bagus, karena mengikuti dengan perkembangan zaman yang ada. Segala kebutuhan peserta JKN saat ini bisa terpenuhi cukup dengan menggunakan handphone," ungkap Dewi.
Bagi Dewi, keberadaan Program JKN benar-benar meringankan beban masyarakat, terutama dari sisi pembiayaan kesehatan. Ia merasa terbantu karena bisa berobat dengan lebih tenang dan tidak perlu cemas akan biaya besar ketika membutuhkan layanan.
“Dengan adanya JKN, saya bisa berobat dengan tenang tanpa harus merasa khawatir dengan biaya besar yang biasanya membebani. Semoga layanan ini terus ada, semakin baik, semakin transparan, dan semakin mudah diakses ke depannya, karena program ini memang sangat membantu masyarakat, terutama untuk masyarakat yang tinggal di daerah dan pelosok," pungkasnya.

