Manado (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Manado mencatat sebanyak 249 gempa tektonik mengguncang Sulawesi Utara (Sulut) dan sekitarnya sepanjang November 2025.
"Dari peta seismisitas atau peta episenter, sebagian besar gempa bumi tersebar di area Teluk Tomini, Laut Maluku, dan Laut Sulawesi," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado Muhammad Zulkifli di Manado, Senin.
Muhammad Zulkifli menambahkan sebagian besar (65 persen) gempa yang terjadi di wilayah Sulut dan sekitarnya bermagnitudo antara 3,0 sampai 4,9. Sedangkan sisanya, sebesar 32 persen memiliki magnitudo kurang 3,0 dan tiga persen lainnya memiliki magnitudo lebih 5,0.
"Jadi terdapat enam gempa tektonik yang dirasakan masyarakat pada periode November 2025 ini," katanya.
Ia menjelaskan menurut kedalaman gempanya sebesar 61 persen merupakan gempa bumi berkedalaman dangkal (antara 0-60 kilometer).
Selanjutnya sebesar 37 persen berkedalaman menengah (antara 61-300 kilometer) dan sisanya sebesar dua persen terjadi pada kedalaman lebih dari 300 kilometer, atau gempa dalam.
Sulut menjadi salah satu daerah rawan gempa karena berada di tiga lempeng tektonik yaitu lempeng Laut Maluku, lempeng Laut Sulawesi, serta lempeng laut Filipina.
Sebelumnya pada Oktober 2025 Stasiun Geofisika Manado menyebut sebanyak 287 kejadian gempa bumi tektonik menggetarkan Sulut dan sekitarnya. Sebagian besar atau 59 persen bermagnitudo antara 3 sampai 4,9 dan sebanyak 39 persen magnitudo kurang dari 3,0 dan sebesar dua persen lebih dari 5,0.

