KOTA MANADO (ANTARA) - Basarnas Sulawesi Utara menurunkan satu tim unit siaga SAR Manado mencari satu orang penumpang yang diduga jatuh dari atas KM Barcelona III di perairan Tagulandang-Biaro, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Peristiwa tersebut dilaporkan terjadi pada hari Minggu (14/12) dan laporan resmi diterima Basarnas pada malam hari dari pihak PT. SPI sebagai agen kapal," kata Humas Kantor SAR Manado, Nuriadin Gumeleng di Manado, Senin.
Nuriadin menjelaskan kejadian bermula saat KM Barcelona III berlayar dan berada di perairan Wori pada titik koordinat 01°37.154’ LU.
Nakhoda kapal menerima laporan dari Kepala Kamar Mesin (KKM), Kristian Karlos dan Masinis II, Novri Lolaro bahwa salah satu penumpang atas nama Makasombo Dame Mare, tidak berada di atas kapal, hasil pendalaman internal tidak ada saksi mata melihat korban terjatuh.
Mengingat saat itu kapal masih membawa penumpang dengan jarak menuju Pelabuhan Manado kurang lebih sekitar 30 menit, diputuskan kapal tetap melanjutkan pelayaran dan pencarian lanjutan direncanakan setelah seluruh penumpang turun di Pelabuhan Manado.
Sekitar pukul 08.00 WITA, awak kapal kembali melakukan pencarian di seluruh bagian kapal, namun korban tidak ditemukan, kejadian tersebut kemudian dilaporkan kepada KSOP Manado dan Satpolair Polresta Manado.
Selanjutnya, pada pukul 14.00 WITA, PT. SPI memberangkatkan KM Barcelona II untuk melakukan pencarian awal di sekitar Perairan Tagulandang-Biaro, lokasi perkiraan yang diduga sebagai titik jatuh korban.
Adapun data korban diketahui bernama Makasombo Dame Mare (39), warga Desa Karatung I, Kecamatan Manganitu.
Sebagai tindak lanjut, pada Minggu malam Kantor SAR Kelas A Manado Basarnas Sulut memberangkatkan Tim Rescue menuju Pelabuhan Manado untuk melaksanakan tindak awal operasi SAR serta berkoordinasi dengan KSOP Manado, Satpolair Polresta Manado, dan pihak agen KM Barcelona III.
Unsur SAR yang terlibat dalam operasi ini terdiri dari tim rescue Kantor SAR Kelas A Manado dan tim Rescue Unit Siaga SAR Manado dan peralatan yang digunakan, antara lain rescue car, peralatan komunikasi, peralatan medis, serta peralatan SAR pendukung lainnya.
"Koordinasi dan operasi SAR secara terpadu akan terus dilaksanakan dengan tetap mengedepankan keselamatan personel di lapangan," ujarnya.

