Manado (ANTARA) - Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Sulawesi Utara (Sulut) bangun sinergitas guna meningkatkan ekonomi dan berdaya tahan.
"PTBI merupakan puncak High Level Event Bank Indonesia yang telah diselenggarakan secara rutin setiap tahun sejak 1969," kata Deputi BI Sulut Renold Asri, di Manado, (Jumat 28/11).
Dia mengatakan berbagai pandangan atas kondisi, tantangan, dan arah kebijakan Bank Indonesia ke depan.
Selain itu, katanya, PTBI juga menjadi ruang penyampaian arahan dari Presiden RI tentang kebijakan Pemerintah ke depan.
Pandangan dan arahan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemangku kepentingan nasional dan daerah termasuk bagi pelaku industri, investor, dan kalangan dunia usaha dalam menentukan berbagai kebijakan atau keputusan bisnis.
Pada PTBI tahun ini, Bank Indonesia mengangkat tema “Tangguh dan Mandiri: Sinergi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tinggi dan Berdaya Tahan”.
Perekonomian Indonesia terus menghadapi dinamika global yang penuh ketidakpastian, mulai dari perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, gejolak harga komoditas, hingga perubahan struktur ekonomi domestik yang menuntut adaptasi kebijakan secara cepat dan tepat.
Dalam situasi tersebut, ketangguhan dan kemandirian menjadi fondasi utama untuk menjaga stabilitas sekaligus mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, baik melalui penguatan kapasitas domestik maupun peningkatan daya saing berbagai sektor produktif.
Upaya memperkuat resiliensi ekonomi tidak dapat dilakukan secara terpisah, sehingga diperlukan sinergi yang erat antara Bank Indonesia, Pemerintah Pusat dan Daerah, pelaku usaha, perbankan, lembaga keuangan, akademisi.
Serta, katanya, seluruh pemangku kepentingan guna memastikan stabilitas makroekonomi tetap terjaga, momentum pertumbuhan ekonomi terus berlanjut, serta ketahanan perekonomian nasional semakin kuat dan adaptif terhadap berbagai tantangan global, demi mencapai visi Indonesia Emas.

