Manado (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Yulius Selvanus mengajak para pimpinan Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) terus mendampingi umat dalam penguatan iman, pembentukan karakter, serta menjaga nilai kebersamaan, toleransi, dan kasih.
"GMIM juga diharapkan berkontribusi nyata dalam menjaga kedamaian, kerukunan, dan keharmonisan di Bumi Nyiur Melambai," katanya pada Sidang Majelis Sinode Tahunan (SMST) Ke-38 GMIM di Bukit Inspirasi Tomohon, Selasa.
Ia mengatakan tantangan kehidupan saat ini semakin kompleks, meliputi perubahan global, dinamika sosial-ekonomi, perkembangan teknologi, serta persoalan moral dan spiritual.
Dalam kondisi tersebut, kata dia, peran GMIM strategis dan dibutuhkan untuk hadir tidak hanya sebagai lembaga keagamaan, tetapi juga sebagai "garam dan terang" bagi masyarakat.
"Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menyampaikan apresiasi tinggi atas peran GMIM sebagai mitra strategis pemerintah di berbagai bidang," ujarnya.
Kontribusi GMIM, kata dia, dirasakan dalam pelayanan sosial, pendidikan, kesehatan, penanggulangan bencana, hingga penguatan kehidupan berbangsa dan bernegara yang rukun dan damai.
Oleh karena itu, kata dia, SMST ke-38 disebut sebagai kesempatan penting untuk mengevaluasi pelayanan, memperbaiki kekurangan, serta merancang program yang lebih baik dan relevan ke depan.
"Sidang diharapkan melahirkan keputusan yang berhikmat, berpijak pada firman Tuhan, serta menjawab kebutuhan jemaat dan masyarakat luas," katanya.
Ia berharap, hasil sidang mampu menghasilkan program pelayanan yang kontekstual, memperkuat iman, meningkatkan kualitas hidup jemaat, dan memberi dampak nyata bagi masyarakat.
SMST ke-38 diikuti sekitar 360 peserta yang merupakan perwakilan dari seluruh wilayah pelayanan GMIM di Sulawesi Utara.
Sidang tahunan ini menjadi forum strategis gerejawi untuk evaluasi, refleksi, dan penentuan arah pelayanan GMIM di tengah dinamika perubahan zaman.

