Manado (ANTARA) - Kanwil Ditjen Imigrasi Sulut berkomitmen mendukung program pemerintah daerah dalam meningkatkan sektor pariwisata dan investasi.
"Hal itu dilakukan melalui penyediaan layanan keimigrasian yang cepat dan efisien bagi wisatawan dan investor asing," kata Kakanwil Ramdhani kepada pada acara 'Media Gathering Kanwil Ditjen Imigrasi Sulut' di Manado. Rabu.
Terkait pariwisata, kata Ramdhani, juga adalah bagian dari mendukung program Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus yang saat ini gencar membuka penerbangan dari beberapa negara, seperti Cina yang saat ini tengah berjalan.
"Destinasi-destinasi wisata di Provinsi Sulut tidak kalah menariknya dengan destinasi di daerah sehingga bisa menarik kunjungan wisatawan. Kami akan mendukung program tersebut sesuai dengan bidang kerja kami," ujarnya.
Kanwil Ditjenim Sulut juga akan berupaya menghadirkan fasilitas autogate di Bandara Sam Ratulangi Manado yang dapat mempercepat proses pemeriksaan keimigrasian.
Kakanwil Ramdhani mengapresiasi peran media dalam menyebarkan informasi positif mengenai layanan dan inovasi Imigrasi Sulut.
"Diharapkan sinergi ini terus terjalin untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi keimigrasian," ujarnya.
Kakanwil menjelaskan, dari 13 program akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, ada beberapa program akselerasi yang berkaitan erat dengan imigrasi.
Program akselerasi tersebut yaitu. penguatan layanan keimigrasian berbasis digital, pengembangan Autogate pada seluruh bandara dengan penerbangan internasional, pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Tindak Pidana Penyelundupan Manusia (TPPM).
Selanjutnya, penguatan pemeriksaan keimigrasian di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI), pengembangan lounge khusus untuk pekerja migran, bakti sosial dengan sasaran masyarakat di wilayah perbatasan.
Selain itu, membangun tambahan lapas modern super maximum security dan lembaga pendidikan berstandar internasional serta meningkatkan kebanggaan Lembaga Pendidikan dengan mengembalikan nama Poltekim dan Poltekip menjadi akademi imigrasi dan akademi ilmu pemasyarakatan, kata Ramdhani.

