Manado (ANTARA) - CIMB Niaga meraih kinerja positif pada sembilan bulan pertama tahun 2025 dan mampu bukukan laba sebesar Rp6 7 triliun.
Presiden Direktur & CEO CIMB Niaga Lani Darmawan memgatakan CIMB Niaga melaporkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp6,7 triliun, naik sebesar 1,7 persen. year-on-year (“Y-o-Y”).
CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (“CAR”) dan loan to deposit ratio (“LDR”) masing-masing sebesar 24,7 persen dan 81,1 persen.
Total aset konsolidasian adalah sebesar Rp369,5 triliun per 30 September 2025, yang semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia.
Adapun total Dana Pihak Ketiga (“DPK”) meningkat menjadi Rp278,0 triliun (+8,6 persen Y-o-Y), menunjukkan rasio CASA yang baik sebesar 67,9 persen.
Sementara jumlah kredit/pembiayaan naik 4,6 persen Y-o-Y menjadi Rp228,7 triliun, didukung oleh kinerja yang baik di seluruh segmen utama.
Pada segmen Syariah, Unit Usaha Syariah CIMB Niaga (“CIMB Niaga Syariah”) terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu Unit Usaha Syariah terbesar di Indonesia.
Per 30 September 2025, total pembiayaan mencapai Rp58,2 triliun. Adapun DPK tercatat sebesar Rp57,9 triliun, mencerminkan loyalitas dan kepercayaan nasabah.
Dari sisi sustainability, hampir 24 persen dari total pembiayaan Bank (atau sekitar Rp54,7 triliun) mendukung transisi yang adil, ekonomi rendah karbon, dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dari PBB.
Pencapaian ini mencerminkan fokus strategis CIMB Niaga untuk mengintegrasikan keberlanjutan dalam setiap aspek solusi keuangan, sejalan dengan komitmen jangka panjang menuju masa depan yang lebih hijau.

