Sitaro (ANTARA) - Sejak alami peningkatan aktivitas pada 8 Oktober 2022 lalu, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) mengimbau warga yang bermukim di kawasan rawan bencana Gunung Api (GAPI) Karangetang untuk meningkatkan kesiapsiagaan, karena tingkat aktivitas berada pada level II atau Waspada.
Data yang berhasil dirangkum ANTARANEWS.COM dari Pusat Vulaknologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) lewat pos pengamatan gempa hembusan GAPI Karangetang terus meningkat hingga lebih dari 80 kali letusan setiap hari.
Sebagaimana laporan aktivitas gunung api periode pengamatan per 21 Oktober 2022, untuk kegempaan hembusan berjumlah 15, dengan amplitudo 3-10 mm serta berdurasi 27-31 detik. Kemudian hybrid atau fase banyak sebanyak 3 kali dengan amplitudo 5-30 mm, S-P 0 detik, berdurasi 8 detik.
Sedangkan kegempaan vulkanik dangkal 1 kali dengan amplitudo 20 mm, berurasi 5 detik. Kemudian vulkanik dalam sebanyak 2 kali, amplitudo 5-30 mm, S-P 1.5 detik, Durasi 7-9 detik. Sementara itu kegempaan Tektonik Lokal berjumlah 1 kali dengan amplitudo 75 mm, S-P 3 detik, durasi 18 detik, serta tektonik jauh berjumlah 7, amplitudo 5-15 mm, S-P tidak terbaca, dengan durasi 41-74 detik.
Petugas Pos Pengamatan GAPI Karangetang, Fredianto A R Korompis dalam rekomendasi laporan tersebut mengatakan, masyarakat dan pengunjung/wisatawan diimbau agar tidak mendekati atau tidak melakukan pendakian.
"Selain itu tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 1.5 km dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (selatan), serta area perluasan sektoral ke arah Barat sejauh 2.5 km serta sepanjang kali Malebuhe," kata dia.
Kemudian diharapkan warga mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari penumpukan material lava sebelumnya karena kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama kesektor selatan, tenggara, barat dan barat daya.
"Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak GAPI Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai," urainya.
Perlu diketahui, Bupati Kepulauan Sitaro telah mengeluarkan Surat Keputusan Bupati siaga darurat bencana, ini merujuk pada peringatan dini BMKG dan Imbauan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.
"Pemerintah daerah sangat berharap agar supaya masyarakat dapat mewaspadai sedini mungkin, terutama warga yang bermukim di kawasan rawan bencana GAPI Karangetang," imbau Wakil Bupati John H Palandung.
Bahkan Wabup mengimbau agar pemerintah kecamatan, kelurahan dan desa untuk proaktif dalam memantau dan melaporkan kondisi diwilayah masing-masing. "Diharapkan dapat berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait," ujarnya.