Manado (ANTARA) - Badan Geologi, Kementerian ESDM mencatat terjadinya gempa embusan Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut sebanyak 2.087 kali pada periode 16 - 30 September 2025.
Selain gempa embusan, terekam juga sebanyak satu kali gempa guguran, 399 kali tremor harmonik, 117 kali tremor non-harmonik, serta lima kali gempa hybrid/fase banyak.
Terekam pula sebanyak 21 kali gempa vulkanik dangkal, sembilan kali gempa vulkanik dalam, satu kali gempa tektonik lokal, dan 62 kali gempa tektonik jauh.
"Gempa embusan memperlihatkan peningkatan yang signifikan. Kejadian ini dipengaruhi oleh curah hujan yang sangat tinggi," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid AN dalam laporan aktivitas Gunung Karangetang yang diterima ANTARA di Manado, Kamis.
Kondisi ini mengakibatkan terjadinya kontak antara air hujan dengan magma yang menghasilkan embusan dengan intensitas asap tebal.
Muhammad Wafid menambahkan, gempa vulkanik belum menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan.
Namun, aktivitas vulkanik masih mengindikasikan terjadinya akumulasi magma pada bagian dalam yang mungkin akan bergerak ke bagian dangkal bahkan ke permukaan.
Sementara, gempa lainnya masih fluktuatif belum menunjukkan adanya peningkatan atau penurunan.
Masyarakat diharapkan mewaspadai awan panas guguran, di mana kubah lava lama masih ada di puncak yang sewaktu-waktu dapat runtuh bersamaan dengan keluarnya lava.
Karakteristik awan panas guguran Gunung Karangetang terjadi dari penumpukan material lava yang gugur/longsor, juga mewaspadai kejadian lahar di waktu hujan deras di puncak.
Dia menambahkan, kondisi visual tidak teramati adanya kejadian guguran/erupsi efusif, tinggi asap maksimum mencapai 700 meter di atas puncak, curah hujan selama periode ini menunjukkan peningkatan, suara gemuruh kadang terdengar di pos PGA.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menurunkan status Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara dari Siaga (Level III) menjadi Waspada (Level II).
Berdasarkan hasil evaluasi, aktivitas vulkanik Gunung Karangetang diturunkan dari Siaga menjadi Waspada terhitung sejak 11 Januari 2025 pukul 18.00 WITA.

