Tomohon, (Antaranews Sulut) - General Manager PT Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong Salvius Patangke memperkirakan potensi panas bumi di Wilayah Kerja Panasbumi (WKP) Lahendong bisa mencapai 350 megawatt.
"WKP Lahendong terbagi atas blok Lahendong dan blok Tompaso dengan posisi terpisah sejauh 25 kilometer," kata Salvius di Tomohon, Senin.
Ia merunut ke belakang sejarah dimulainya pengembangan energi panas bumi di wilayah Sulawesi Utara.
Tahun 1972 hingga 1978, dilakukan survei pendahuluan potensi geotermal oleh pemerintah Indonesia melalui Direktorat Vulkanologi yang didukung pemerintah Selandia Baru.
Saat itu lanjut dia, dilakukan pemboran tiga sumur dan terbukti ada kemungkinan potensi energi panas bumi.
"Seiring semakin sulitnya kondisi kelistrikan di Sulut, maka pemerintah menugaskan pertamina untuk melakukan eksplorasi lanjutan yang lebih rinci. Potensi geotermal ini nantinya digunakan untuk mendukung sistem kelistrikan di daerah," jelasnya.
Salvius yang didampingi Manajer Operasi PGE Area Lahendong Ahmad Yani dan Humas PT PGE Lahendong Dimas Wibisono menambahkan, pada periode 198-1987, Pertamina melakukan pengeboran tujuh tujuh sumur ekplorasi untuk membuktikan apakah potensi yang ada di blok Lehendong dan Tompaso.
Kemudian, dilakukan pemboran sumur pengembangan, pengujian potensi serta pembangunan fasilitas produksi uap.
Secara paralel, kata dia, dilakukan kontrak dengan pembeli yaitu PLN.
"Potensi yang ada di blok Lahendong diperkirakan mencapai 150 megawatt, sementara Tompaso sebesar 200 megawatt. Total dari WKP Lahendong bisa mencapai 350 megawatt," ujar dia.***1***
(T.K011/B/A029/A029) 22-01-2018 16:32:32

