Manado (ANTARA) - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) Sulawesi Utara (Sulut) Murniati mengatakan pengumpulan rekening penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) di daerah tersebut baru mencapai 39 persen.
"Kami mengimbau kepada tenaga kerja agar memperbaharui atau memasukkan nomor rekeningnya," kata Murniati, di Manado, Kamis.
Dia mengatakan pencairan BSU tahap pertama bagi tenaga kerja di Sulut, yang sudah disalurkan mulai bulan Juni 2025 memang belum berjalan secara optimal, karena data nomor rekening tenaga kerja yang belum dimasukkan.
Ia menjelaskan masih lambatnya pencairan BSU tahap pertama di Sulut, lantaran terkendala sedikitnya tenaga kerja yang memiliki rekening dan terdaftar ke dalam sistem.
Murniati mengharapkan baik pihak perusahaan selaku pemberi kerja dan tenaga kerja, dapat sama-sama bergerak aktif melakukan pembaharuan data, agar para tenaga kerja yang berhak mendapat BSU bisa segera terdaftar ke dalam sistem.
Ia mengatakan pihaknya juga terus mengupayakan berbagai jalan ke luar lain, di antaranya, melalui kolaborasi dengan pihak perbankan yang ada di Sulut untuk pengadaan buku rekening bagi tenaga kerja.
“Untuk yang belum memiliki rekening, kita sudah menjalin kerja sama dengan perbankan dalam memfasilitasi dengan pembukaan rekening secara kolektif,” kata Murniati.
BSU adalah bantuan tunai dari pemerintah yang diberikan kepada pekerja atau buruh dengan penghasilan di bawah batas tertentu. Besar bantuan BSU tahun ini tetap Rp 600.000 yang disalurkan satu kali kepada penerima yang memenuhi syarat.
Penyaluran BSU Tahap 2 ini dijadwalkan mulai dilakukan pada awal Juli 2025. Saat ini, proses pemeriksaan dan validasi data penerima terus dilakukan secara ketat guna memastikan bantuan ini benar-benar diterima oleh pekerja yang berhak.