Manado (ANTARA) - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro Sulawesi Utara merekam sebanyak delapan kali gempa embusan gunung di Pulau Siau tersebut.
"Gempa embusan tersebut memiliki amplitudo antara 15-35 milimeter selama 41.19-44.19 detik," kata Kepala Pos PGA Karangetang Yudia P Tatipang dalam laporan aktivitas Gunung Karangetang pukul 00:00-24:00 WITA di Manado, Sabtu.
Selain gempa embusan, terekam juga terjadi satu kali gempa tektonik lokal amplitudo 50 milimeter, S-P : 5,4 detik, selama 27.71 detik, delapan kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo Antara 10-50 milimeter, S-P: 18.75-22.18 detik, durasi: 59.48-173.97 detik.
Asap kawah dua putih sedang tekanan asap lemah sedang lebih kurang 25 meter dan terkadang terjadi hembusan asap putih keabuan tipis sedang tekanan lemah sedang kira-kira 25 - 50 meter.
"Tingkat aktivitas Gunung Karangetang saat ini level II -waspada-," ujarnya.
Yudia berharap warga mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Rekomendasi itu di antaranya masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati, tidak melakukan pendakian, dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 1.5 kilometer dari puncak kawah dua (kawah utara) dan kawah utama (selatan) serta area perluasan sektoral ke arah barat daya dan selatan sejauh 2.5 kilometer.
Berikutnya, mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari penumpukan material lava sebelumnya karena kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama ke sektor selatan, tenggara, barat dan barat daya.
Terakhir, masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.