Manado (ANTARA) - Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka mengatakan untuk mencapai visi Indonesia emas diperlukan upaya sistematis.
"Visi Indonesia Emas 2045 adalah cita-cita bangsa Indonesia untuk menjadi negara maju dan sejahtera pada tahun 2045, sehingga diperlukan upaya yang sistematis dan terstruktur dari seluruh pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah," kata Wamen Isyana di Manado, Jumat.
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN menggelar kegiatan Regional Internalisasi Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK) Tahun 2025-2029 dan Rencana Aksi ke dalam Dokumen Perencanaan Daerah.
Pada kegiatan tersebut, Wamen menekankan tantangan utama yang perlu dijawab, antara lain ketimpangan pembangunan antar-wilayah.
Selanjutnya, urbanisasi tanpa perencanaan yang jelas, kesenjangan pelayanan kesehatan ibu dan anak, masalah stunting, kekerasan dalam rumah tangga, serta pengangguran usia muda.
Oleh karena itu, menurut dia, penting bagi pemerintah untuk menyusun kebijakan desain pembangunan kependudukan yang komprehensif dan menyelaraskan dengan rencana pembangunan daerah.
Wamen menambahkan dalam mendukung pencapaian RPJMN 2025-2029, Kemendukbangga/BKKBN menjalankan beberapa program quick wins.
Program tersebut mencakupGerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan (Gati), Lansia Berdaya dan Super Apps Keluarga Indonesia.
Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Gubernur Sulut Victor Mailangkay, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, Bonavasius Prasetya Ichtiarto, Inspektur Wilayah I Sunarto, perwakilan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda), para pejabat Bappeda, Kemendukbangga, serta para undangan lainnya.