Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw mengajak para pihak bersinergi bersama mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut.
"Jadi masih ada enam tahun lagi SDGs ini. Ini menjadi trigger bagi melaksanakan konsep yang disepakati dunia ini. Mari kita berupaya maksimal, di mana ada niat di situ ada jalan," kata Wagub Steven saat meluncurkan SDGs Center di Manado, Selasa.
Kerja mencapai 17 SDGs ini, menurut Wagub, tidak boleh parsial, akan tetapi simultan dan gotong royong.
"Ada kerja sama pentahelix, ada pemerintah, ada cendekiawan, masyarakat, tokoh agama dan pers atau media. Perlu keroyokan tidak bisa berjalan sendiri," katanya.
Di Sulut, kata dia, indikator rata-rata bagus, namun masih bisa lebih dari capaian saat ini.
Wagub mencontohkan, indikator angka kemiskinan di Sulut diperkirakan tujuh persen, sehingga dengan jumlah penduduk sekitar 2,6 juta jiwa, ada 100 ribu lebih warga yang hidup digaris kemiskinan.
"SDGs mencakup masalah lingkungan hidup, sosial dan ekonomi ke 17 sasaran," katanya menambahkan.
Mencapai 17 sasaran tersebut, kata dia, tidak gampang karena bagaimana harus mengelaborasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang menjadi visi dan misi kepala daerah.
"Kadang sulit, tapi mau tidak mau kita harus upayakan," ujarnya.
Wagub mencontohkan, kondisi saat COVID-19 yang mau tidak mau mereposisi anggaran untuk penanganan pandemi tersebut.
"Ada dampak kemiskinan di situ, kita kembali lakukan reposisi anggaran. Berikutnya ada inflasi," ujarnya.
Karena itu, Wagub Steven berharap, peran akademisi penting untuk secara bersama-sama mencari solusi mencapai SDGs di provinsi ujung utara Sulawesi tersebut.