"Pertumbuhan ekonomi Sulut pada triwulan II 2024 tumbuh 5,13 persen (yoy) tetap kuat dan konsisten di atas rata-rata kinerja perekonomian nasional," kata Andry, di Manado, Selasa.
Pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II 2024 tumbuh 5,05 persen (yoy) tetap baik dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,11 persen (yoy), meskipun terjadi perlambatan di beberapa wilayah terutama Pulau Kalimantan.
Andry mengatakan konsumsi domestik terutama rumah tangga (RT) dan pemerintah memiliki peranan yang cukup sentral dalam mendorong perekonomian Sulut.
Ia mengatakan sedangkan Inflasi IHK Sulut pada September 2024 mencapai 3,66 persen (yoy) terus melandai dan diprakirakan akan terjaga di rentang sasaran inflasi nasional sebesar 2,5±1 persen.
BI akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah melalui stimulus fiskal dan kebijakan makro prudensial, guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Ia menjelaskan produktivitas sektor utama Sulut relatif rendah dibandingkan rata-rata produktivitas seluruh sektor. Hal ini patut menjadi perhatian mengingat sektor tersebut memiliki penyerapan tenaga kerja terbesar dibandingkan sektor lainnya.
Sektor pertanian sebagai sektor terbesar didominasi oleh perikanan dan perkebunan tahunan. Diperlukan dukungan kelembagaan dan pembiayaan untuk mendorong produktivitas sub sektor tersebut.