Manado (ANTARA) -
Sebanyak lima desa/kelurahan di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara berpotensi banjir material vulkanik Gunung Karangetang saat hujan berkepanjangan.
"Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang dalam tetap mengimbau warga tetap waspada apabila hujan berkepanjangan karena berpotensi terjadinya banjir material vulkanik," ujar Ketua Pos PGA Karangetang, Yudia P Tatipang di Manado, Jumat.
Dia menyebutkan potensi banjir material vulkanik dapat terjadi manakala material erupsi yang berada di puncak Gunung Karangetang runtuh dan meluncur bersamaan hujan dalam durasi panjang.
Saat hujan deras, ada enam sungai atau kali yang berhulu dari puncak Karangetang sehingga desa atau kelurahan yang berada di daerah hilir berpotensi terdampak banjir material vulkanik.
"Kami merekomendasikan agar masyarakat yang tinggal di sekitar aliran atau melintasi sungai/kali berhati-hati saat hujan deras dalam durasi yang cukup lama. Material vulkanik bisa saja turun bersamaan dengan hujan," ujarnya.
Dia menjelaskan, di sektor timur ada tiga sungai atau kali yang melintas daerah permukiman warga.
Sungai Batu Awang melintasi Kelurahan Bebali, Kecamatan Siau Timur, kemudian Sungai Kahetang melintasi permukiman di Kelurahan Tarorane (Kecamatan Siau Timur) dan Sungai Keting melintasi Kelurahan Tatahadeng (Kecamatan Siau Timur).
Sementara di sektor kata Yudia, ada aliran Sungai Pangi dan Sungai Nanitu yang melintasi Desa Nanitu, Kecamatan Siau Barat serta Sungai Timbelang yang melintasi Desa Lehi (Kecamatan Siau Barat).
Gunung Karangetang di Pulau Siau erupsi efusif pada Februari 2023. Material erupsi yang menumpuk di puncak atau badan gunung berpotensi runtuh manakala terjadi hujan deras dalam waktu lama.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lima desa di Siau berpotensi banjir material vulkanik Karangetang