Washington (ANTARA) - Presiden AS Joe Biden dan Kanselir Jerman Olaf Scholz berjanji untuk terus memberlakukan sanksi kepada Rusia atas perangnya di Ukraina.
Biden dan Scholz bertemu secara pribadi di Ruang Oval, Gedung Putih, selama lebih dari satu jam pada Jumat (3/3), kata seorang pejabat AS.
Diskusi mereka berfokus pada pentingnya melanjutkan solidaritas global dengan rakyat Ukraina, dan upaya berkelanjutan untuk memberikan bantuan keamanan, kemanusiaan, ekonomi, dan politik ke Ukraina.
Biden berterima kasih kepada Scholz atas kepemimpinan yang kuat serta dukungannya untuk Ukraina.
Sementara Scholz mengatakan penting untuk menunjukkan bahwa kedua sekutu akan mendukung Ukraina selama dibutuhkan dan selama diperlukan.
Berbicara sebelum pertemuan, para pejabat AS mengatakan poin-poin diskusi termasuk keadaan perang dan cara menanggapi jika China memberikan bantuan militer ke Rusia.
Washington telah mulai berkonsultasi dengan sekutu tentang menjatuhkan kemungkinan sanksi kepada China jika Beijing memberikan dukungan militer kepada Rusia untuk perangnya di Ukraina.
AS juga mengatakan dalam beberapa pekan terakhir bahwa China sedang mempertimbangkan untuk menyediakan senjata ke Rusia, meskipun pejabat AS belum memberikan bukti atau mengatakan bahwa pasokan tersebut telah dimulai.
Di lain pihak, Beijing membantah niat untuk mempersenjatai Rusia.
"Kami belum melihat China melakukan apa pun, karena berkaitan dengan senjata mematikan. Setiap langkah yang diambil China terhadap Rusia mempersulit hubungan China dengan Eropa dan negara lain di seluruh dunia," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan sebelum pertemuan Biden-Scholz.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Inggris: Sistem pertahanan udara mirip kubah besi Israel dibutuhkan
Kamis, 25 April 2024 12:39 Wib
Jika nuklir AS muncul di Polandia, Rusia siap ambil langkah
Selasa, 23 April 2024 7:34 Wib
Pemerintahan China desak G7 berhenti saling menyalahkan
Senin, 22 April 2024 19:35 Wib
Menhan AS dan Israel bahas stabilitas regional melalui telepon
Sabtu, 20 April 2024 18:50 Wib
Sekjen PBB kutuk siklus pembalasan Israel ke Iran
Jumat, 19 April 2024 22:26 Wib
Gunung Ruang meletus, Malaysia Airlines batalkan penerbangan ke Sabah dan Sarawak
Kamis, 18 April 2024 12:36 Wib