Manado (ANTARA) - Polsek Langowan menangkap seorang remaja diduga telah melakukan penganiayaan dengan menggunakan panah wayer yang terjadi di Desa Amongena Satu, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, pada Sabtu (28/1).
"Pelaku V (16) sudah diamankan polisi pada hari Senin (31/1) sekitar pukul 19.00 Wita, di wilayah Kecamatan Kawangkoan," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Utara Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Peristiwa tersebut terjadi saat pelaku dan teman-temannya yang mengendarai beberapa sepeda motor, menjemput salah satu warga yang meninggal di RS Noongan.
Antara pelaku dan korban NM tidak saling kenal.
"Saat itu korban dan temannya sedang berboncengan motor bersama salah seorang warga. Saat melintas di jalan sekitar pekuburan umum, mereka berpapasan dengan rombongan pelaku. Tiba-tiba pengendara sepeda motor yang terakhir memepet mereka dan tak lama kemudian pelaku melepaskan anak panah wayer dan mengenai paha sebelah kanan korban," kata Abast.
Usai tertancap anak panah wayer, korban belum merasakan sakit, dan merekapun melanjutkan perjalanan ke arah Kakas.
"Setelah akan kembali ke rumah, barulah korban merasakan sakit. Korban kemudian dibawa ke RS Noongan untuk mendapatkan perawatan. Selanjutnya korban dirujuk ke RSUP Malalayang Manado untuk dilakukan tindakan operasi," katanya.
Saat ini pelaku sudah berada di Kantor Polsek Langowan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
Berita Terkait
Dua remaja bawa badik panah wayer diamankan Polres Bitung
Minggu, 12 Maret 2023 22:01 Wib
Polres Bitung meringkus pembuat panah wayer viral di medsos
Rabu, 1 Maret 2023 18:12 Wib
Polisi amankan remaja lontarkan panah wayer ke teman di Talaud
Sabtu, 16 April 2022 14:48 Wib
Polisi ringkus tiga pelaku panah wayer di Sarapung Manado
Jumat, 25 Februari 2022 22:44 Wib
Kapolda jenguk Melisa Pangemanan korban panah wayer
Kamis, 24 Februari 2022 22:29 Wib
Polres Bitung amankan sebelas pemuda perakit panah wayer
Selasa, 30 Maret 2021 18:31 Wib
Polres Bitung meringkus pengancam pakai panah wayer
Sabtu, 10 Agustus 2019 10:07 Wib
Bang Ai ampa wayer di Karangria
Minggu, 1 Februari 2015 15:57 Wib