Manado (ANTARA) - Sejak diluncurkan pada tahun 2012 silam, sudah lebih dari 800 siswa berhasil lulus dari program Sharp Class. Kegiatan ini merupakan kontribusi Sharp Indonesia dalam dunia pendidikan guna meningkatkan kompentesi siswa agar siap untuk terjun ke dunia industri.
Melalui program ini, Sharp Indonesia memperkenalkan dunia profesional kepada para siswa seperti mengenai teknik dan prosedur perbaikan produk-produk elektronik berstandar internasional. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, siswa – siswi tersebut dapat bersaing di dunia kerja bahkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang memiliki daya serap tenaga kerja muda.
Ronald R. Huwae selaku General Manager Customer Satisfaction Sharp Indonesia menyatakan dalam kata sambutannya bahwa Sharp Class merupakan sebuah program pendampingan dan pelatihan yang diberikan oleh teknisi professional dari Sharp Indonesia kepada siswa-siswi SMK. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan mereka menjadi lulusan yang unggul dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan dunia industri.
“Sharp Class merupakan upaya kami dalam meningkatkan kompetensi dan juga memperkenalkan dunia kerja professional bertaraf internasional. Dalam waktu 2 bulan anak – anak ini akan diberikan pelatihan dan nantinya kami pun akan memberikan kesempatan mereka untuk bisa magang dan berkerja di titik kantor servis Sharp di seluruh Indonesia”, tutur Ronald.
Usai seremoni penandatanganan MoU dimana Sharp Indonesia diwakilkan oleh Ronald R. Huwae dan SMKN 1 Blitar diwakili oleh Drs. Sugiyadi M.Pd selaku Kepala Sekolah SMKN 1 Blitar, kegiatan ini dilanjutkan dengan melakukan kunjungan ke kelas dimana program ini akan berjalan. “Kami sangat senang sekali Sharp Class kembali hadir ke SMKN 1 Blitar, kami berharap kerjasama kali ini akan memberikan dampak positif bagi siswa – siswi kami dan dunia pendidikan di Blitar”, ungkap Sugiyadi.
Tidak hanya teori, Sharp Indonesia pun akan memberikan materi yang beragam sebagai pelengkap kurikulum yang telah diberikan pihak sekolah, seperti praktek langsung, pelatihan kerja di dunia professional, sikap dan perilaku hingga kepemimpinan. Hal ini ditekankan oleh Jerry Liman selaku Kediri Branch Manager Sharp Indonesia. “Menjadi seorang teknisi tidak hanya mampu memperbaiki sebuah produk, namun juga harus dapat menjadi ujung tombak pelayanan perusahaan, mereka harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, luwes dan cekatan dalam melayani konsumen”.
Kegiatan penandatangan MOU kerjasama antara PT Sharp Electronics Indonesia dan SMKN 1 Blitar ini pun turut dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Blitar, Solikin, S.Pd, M.Pd., “Terima kasih Sharp Indonesia telah mengunjungi Blitar dan melaksanakan program pendidikan peningkatan kompetensi siswa. Kami sangat mengapresiasi program ini semoga dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan kesempatan bagi putra – putri terbaik kami untuk berkarir di perusahaan multinasional seperti Sharp”.
Berita Terkait
OJK lakukan journalist class angkatan 10 di Sulampua
Selasa, 5 November 2024 10:54 Wib
60 unit mobil Mercedes untuk mendukung pelantikan Prabowo-Gibran
Kamis, 17 Oktober 2024 18:59 Wib
Sharp berkomitmen bangun negeri melalui Program Sharp Class
Senin, 20 Februari 2023 19:14 Wib
Netflix Writing Master Class asah kemampuan penulis Indonesia 2022
Jumat, 22 April 2022 14:38 Wib
Mercedes-Benz menyapa penggemar G-Class dengan "Immortal Love"
Senin, 28 Februari 2022 9:43 Wib
KPw BI Purwokerto dorong pengembangan kopi lokal di wilayah Banyumas
Selasa, 12 Oktober 2021 13:44 Wib
10 perusahaan Indonesia masuk ASEAN Asset Class
Selasa, 9 Juni 2020 10:57 Wib
Sharp Indonesia Siapkan SDM Maju Lewat Sharp Class di Pamekasan
Senin, 19 Agustus 2019 12:16 Wib