Manado (ANTARA) - Warga Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah kini mampu mengatasi dampak rob dari pantai utara jawa dengan adanya pengembangan pemanfaatan FABA dari PT PLN (Persero). Abu sisa hasil pembakaran Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) atau dikenal dengan fly ash dan bottom ash (FABA) dimanfaatkan menjadi bahan material tanggul dan jalan yang kokoh sebagai penahan banjir.
Warga Desa Bedono selama 15 tahun terakhir dihantui banjir rob. Hadirnya sebagian tanggul dan jalan akses tersebut, maka warga kini bisa nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
“Sudah ada tanggul dan akses jalan beton FABA sekarang, aman dari banjir rob. Sudah enggak khawatir jadi desa hilang sekarang. Jalan yang dibangun dari FABA sudah menghubungkan kembali desa kami ke kabupaten,” ujar Kepala Desa Bedono Agus Salim.
Agus Salim menambahkan bahwa ada beberapa desa yang hilang karena banjir rob. Desa Bedono pun terancam hilang, karena wilayahnya sudah tergerus sepanjang 1 kilometer (km) karena rob.
“Sejauh 1 km ke arah utara dari lokasi ini dulu adalah salah satu dusun di Desa Bedono, sekarang hilang karena rob,” imbuhnya.
FABA yang diolah menjadi beton yang digunakan untuk material pembangunan tanggul dan jalan akses sebagai salah satu solusi mengatasi rob di desa tersebut. Pada Tahap 1, Jalan sepanjang 50 meter, lebar 4 meter serta ketinggian 80 cm telah selesai dibuat oleh PLN UIK Tanjung Jati B dengan penyerapan FABA yang didapat lebih dari 50 persen.
Hasil uji laboratorium Universitas Diponegoro dan Dinas PUPR Kabupaten Demak sangat memuaskan yaitu antara K200–K400. Dengan ini maka jalan sangat aman untuk dilalui dari sepeda motor, gerobak, mobil, sampai dengan truk bermuatan 10 ton.
Pelaksana Proyek, Edi Djatmiko mengatakan, FABA yang merupakan residu batu bara dari PLTU ini mulai dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur sejak pertengahan 2021. Dia mengatakan, banyak manfaat yang dirasakan masyarakat dengan pemanfaatan FABA.
“Ada banyak manfaat yang didapat dari pemanfaatan FABA. Selain terbukti untuk infrastruktur, FABA ini juga dapat menekan anggaran hingga 40 persen,” ujar Edy.
Penasehat Senior Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Agus Pambagio menuturkan, pembangunan jalan dan tanggul dengan material FABA sangat bagus dan dibutuhkan oleh masyarakat Desa Bedono dan wilayah sejenis lainnya.
“Program ini bisa disinergikan dengan Pemerintah Kabupaten Demak dan Provinsi Jawa Tengah, atau bahkan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” terang Agus Pambagio.
Sementara itu, Ketua Task Force Pemanfaatan FABA PLN, Daryanto, mengatakan, residu hasil proses pembakaran batu bara sudah banyak dimanfaatkan untuk jalan desa, paving block, batako, saluran air bahkan untuk pupuk.
“Di banyak negara, FABA dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur dan media tanam, karena mereka sudah lama menerapkan aturan bahwa FABA bukan limbah B3. Kita juga tidak mau ketinggalan,” terang Daryanto.
Berita Terkait
PLN terus percepat pemulihan sistem kelistrikan Sulut-Gorontalo
Kamis, 12 Desember 2024 22:29 Wib
PLN kerahkan ratusan personil perbaiki jaringan listrik Sulut-Gorontalo
Kamis, 12 Desember 2024 21:31 Wib
PLN Suluttenggo segera pulihkan gangguan jaringan listrik
Rabu, 11 Desember 2024 18:47 Wib
PLN kolaborasi mitra internasional kembangkan teknologi CCS/CCUS
Rabu, 11 Desember 2024 5:52 Wib
PLN siapkan teknologi CCS/CCUS tekan emisi di 2060
Rabu, 11 Desember 2024 5:49 Wib
PLN Mobile pelayanan pada masyarakat jadi cepat dan mudah
Rabu, 11 Desember 2024 5:40 Wib
Komisi XII DPR RI apresiasi aplikasi PLN Mobile
Rabu, 11 Desember 2024 5:38 Wib
PLN raih 3 penghargaan Investing on Climate Editor's Choice Award 2024
Rabu, 11 Desember 2024 5:26 Wib