Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan distribusi pangan menjangkau wilayah terluar menjelang Natal dan Tahun Baru 2025/2026 guna menjaga pasokan stabil, harga terkendali, serta memberi rasa aman bagi masyarakat di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah terluar Provinsi Sulawesi Utara.
"Bapanas menyokong stabilisasi kondisi pangan menjelang Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, khususnya di wilayah terluar dan kepulauan," kata Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Dia menyampaikan salah satu instrumen yang dijalankan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga adalah Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan pangan di daerah.
Dalam FDP, Bapanas menanggung biaya distribusi pangan dari daerah sentra produksi ke daerah yang sedang mengalami defisit stok atau fluktuasi harga.
Skema itu dirancang untuk memastikan pasokan tetap lancar, terutama ke daerah yang secara geografis menghadapi tantangan distribusi.
Ia mengatakan salah satu FDP yang dilaksanakan Bapanas menjelang momen Natal dan Tahun Baru adalah dengan membantu distribusi pangan ke beberapa kabupaten di Sulawesi Utara, yakni Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kepulauan Talaud, dan Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro).
"Wilayah ini menjadi perhatian karena karakteristik kepulauan yang memerlukan dukungan logistik khusus," ujarnya.
Maino menuturkan instrumen FDP itu diandalkan Bapanas untuk pemerataan distribusi pangan juga sekaligus penstabilan harga pangan pokok strategis di daerah.
Untuk wilayah defisit, pasokan dipastikan berasal dari daerah sentra produksi agar distribusi berjalan seimbang dan sebagai penyerapan produksi lokal.
"Sehingga kita pastikan masyarakat bisa menikmati Natal dan Tahun Baru ini dengan tenang, karena pangan tersedia cukup, dan tentunya harganya terjangkau tentunya," kata dia.
Selain itu, lanjut Maino, pemerintah bersama Perum Bulog sudah mempersiapkan stok-stok yang tersebar di seluruh gudang-gudang di seluruh Indonesia.
"Untuk daerah-daerah yang defisit, tentu kami sudah memastikan distribusi pasokan dari daerah-daerah yang merupakan sentra produksi,” ucap Maino.
Wakil Bupati Kepulauan Sitaro Heronimus Makainas menilai langkah yang dilakukan Bapanas sangat berarti bagi masyarakat di daerahnya yang sedang menghadapi situasi sulit akibat cuaca ekstrem.
"Ini bukan sekadar beras, tetapi bentuk kehadiran pemerintah di tengah rakyat,” kata Heronimus.
Adapun distribusi pangan dari Kota Manado Sulawesi Utara menuju Kabupaten Kepulauan Talaud telah dilaksanakan pada tanggal 5-7 Desember 2025, Kabupaten Kepulauan Sangihe pada 7-8 Desember 2025, dan Kabupaten Kepulauan Sitaro pada 10-11 Desember 2025.
Total komoditas yang disalurkan meliputi beras 5 ribu kilogram (kg), minyak goreng 480 liter, gula pasir 480 kg, bawang merah 150 kg, bawang putih 100 kg, dan telur sebanyak 20 tray.

