Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan bermitra dengan ekosistem dan aplikasi "parenting" Tentang Anak untuk meningkatkan literasi bagi jutaan orang tua terkait pola asuh, kesehatan fisik dan juga mental anak usia dini.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Maria Endang Sumiwi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kementerian Kesehatan RI dan Tentang Anak yang diwakili oleh pendiri dan CEO Tentang Anak, dr. Mesty Ariotedjo Sp.A, pada 2 Juni 2022 sebagai simbol resmi kemitraan.
“Kami memiliki tujuan ingin memperkuat dan meningkatkan literasi kesehatan bagi masyarakat khususnya untuk generasi penerus Indonesia," kata Maria dikutip dari keterangan resmi, Jumat.
Ia menambahkan, Kementerian Kesehatan tak bisa sedirian dalam mewujudkan hal tersebut, perlu kerja sama dengan berbagai mitra, salah satunya Tentang Anak yang memiliki tujuan dan mimpi yang sama.
"Kami berharap dapat meningkatkan literasi kesehatan ibu dan anak yang terintegrasi dengan pendekatan multi program, multi sasaran dan multi platform kedepannya”, tambah Maria.
Tentang Anak punya visi misi untuk meningkatkan kualitas literasi atau edukasi yang mudah terjangkau, terpercaya, langsung dari ahlinya secara merata bagi seluruh orang tua dan anak di Indonesia secara gratis seperti lewat rangkaian edukasi webinar, whatsapp support group, tanya ahli setiap hari di aplikasi bersama pakar.
Mesty mengatakan, sebagai orangtua sekaligus dokter spesialis anak, ia merasakan ada kebutuhan dari kedua pihak yang bisa saling melengkapi. Di satu sisi, orangtua butuh literasi dan edukasi di setiap fase pengasuhan anak, sementara pihak ahli anak terbatas untuk bisa mengedukasi jutaan orangtua di Indonesia.
Baca juga: Kemenkes: cacar monyet sebagai zoonosis
"Bayangkan saja di Indonesia hanya ada sekitar 4.000 dokter spesialis anak untuk bisa menjangkau 80 juta anak," kata Mesty, menambahkan aplikasi ini hadir untuk mempertemukan orangtua dan ahli anak.
Dia berharap kerjasama ini dapat membantu mewujudkan generasi muda Indonesia yang sehat, bahagia, dan berdaya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam bincang media April lalu mengatakan, seorang anak memerlukan asah, asih, dan asuh untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan itu semua dimulai dari pola pengasuhan yang tepat dari rumah.
Masa depan Indonesia tergantung pada keberhasilan anak dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sejak usia dini. Indonesia akan mencapai puncak bonus demografi pada tahun 2030, dimana porsi pekerja nantinya akan didominasi oleh generasi muda, artinya profesional muda akan lebih produktif dibandingkan pekerja yang tua.
"Berlandaskan hal ini, jika anak-anak kita sekarang tidak sehat, tidak pintar itu justru akan menjadi bencana demografi nantinya. Maka dari itu, penting untuk kami dan para orang tua untuk menjamin kesiapan anak-anak, kecerdasannya dan kesehatannya sebagai bekal kelak ketika sudah dewasa nanti," kata dia.
Pada Februari 2022, Tentang Anak telah merilis aplikasi parenting yang bisa diunduh melalui App Store dan Play Store. Aplikasi Tentang Anak memiliki fitur pendukung pengasuhan anak seperti fitur kehamilan, tanya jawab langsung dengan ahli, resep makanan bernutrisi, webinar hingga panduan pertama untuk anak sakit.
Berita Terkait
Ahok bersyukur pendukungnya merapat ke Pramono-Rano
Sabtu, 23 November 2024 16:54 Wib
Tim Resmob Polda Sulut ringkus tersangka pembunuh ibu dan anak
Sabtu, 23 November 2024 0:55 Wib
Inggris dukung program Makan Bergizi Gratis untuk anak di Indonesia
Jumat, 22 November 2024 6:04 Wib
Kemenag: IGRA bentuk karakter anak sejak usia dini
Rabu, 13 November 2024 11:44 Wib
Menteri Pendidikan siapkan platform untuk belajar matematika anak TK dan SD
Senin, 11 November 2024 15:05 Wib
Greysia Polii ingin anak-anak terinspirasi dari pebulutangkis idola
Minggu, 3 November 2024 16:38 Wib
Dokter: HIV bisa menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita
Rabu, 30 Oktober 2024 11:12 Wib
Kemenag Bolmong lakukan pendampingan wujudkan masjid ramah anak
Senin, 28 Oktober 2024 5:36 Wib