Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati menyoroti pentingnya asosiasi seperti Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), untuk ikut berperan aktif di masalah perlindungan konsumen di platform teknologi finansial (tekfin).
Adapun Menkeu kembali menegaskan bahwa masalah perlindungan konsumen termasuk perlindungan data, serta masalah infrastruktur secara teknis yang memberikan jaminan bahwa tekfin tersebut fungsional dan dapat digunakan secara praktis oleh masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
"AFTECH diharapkan terus memegang komitmen untuk terus bersinergi dan kolaborasi baik dengan seluruh penyelenggara sektor jasa keuangan serta mendorong upaya dalam mempercepat digitalisasi dan mendukung pemulihan ekonomi Indonesia," kata Menkeu dalam siaran pers AFTECH, dikutip Rabu.
"Juga diharapkan bisa meminimalkan kesenjangan digital terutama bagi kelompok rentan dan kurang terlayani yaitu kelompok perempuan, pemuda dan terutama masyarakat di daerah yang masih tertinggal," imbuhnya.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menambahkan, pentingnya kolaborasi lintas pihak untuk mendukung keberadaan ekosistem ekonomi digital Indonesia.
"Ekonomi keuangan digital di Indonesia berkembang sangat cepat. Hal ini menjadi bukti dari sinergi dan kolaborasi antara Bank Indonesia, perbankan perusahaan jasa sistem pembayaran, AFTECH, dan e-commerce yang sangat luar biasa dalam mendukung, mempercepat dan terus memajukan ekonomi keuangan digital Indonesia," kata Perry.
Lebih lanjut, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan penguatan tekfin sangat relevan dengan kondisi akhir-akhir ini, di mana tekfin menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat dan memberikan akses ke dalam pembiayaan yang lebih cepat, murah, dan layanan yang lebih bagus.
"Komitmen nasional dalam digitalisasi dapat mendukung sumber–sumber ekonomi terbaru. Namun, ada beberapa tantangan yang perlu digarisbawahi, perkembangan digital di sektor keuangan tidak bisa terpisah dari perkembangan digital ekosistem ekonomi," jelas Wimboh.
"Edukasi masyarakat harus menjadi prioritas supaya masyarakat bisa paham produk sesuai dengan profil masing–masing," ujarnya menambahkan.