Wakil Ketua BPIP tekankan peran penting keluarga tanamkan nilai Pancasila
Manado (ANTARA) - Wakil Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Hariyono menekankan pentingnya peran keluarga, terutama orang tua, dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada penerus bangsa dalam kehidupan sehari-hari.
"Keluarga adalah lembaga yang pertama dan utama dalam membentuk karakter bangsa," kata Hariyono ketika memberi sambutan dalam seminar nasional bertajuk "Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Membangun Keluarga Indonesia yang Berkarakter Pancasila" yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube BPIP RI, Rabu.
Suatu keluarga, tutur ia melanjutkan, pasti memiliki orientasi, dan orientasi tersebut merujuk pada referensi nilai-nilai kebajikan, sebagaimana selaras dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Orang tua akan mendidik anak-anaknya menggunakan nilai-nilai yang dianut oleh keluarga masing-masing, sehingga berkontribusi secara langsung dalam pembentukan karakter bangsa.
Dengan demikian, melihat dari pentingnya peran keluarga dalam membentuk karakter bangsa, Hariyono mengatakan bahwa sosialisasi nilai-nilai Pancasila tidak hanya untuk lembaga-lembaga formal kehidupan, tetapi juga kepada keluarga.
Guna memberikan sosialisasi mengenai pentingnya implementasi nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari, BPIP merangkul Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk membantu menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila ke dalam elemen yang paling dasar, yaitu keluarga, dan membangun bangsa yang berkarakter Pancasila.
Bangsa yang berkarakter Pancasila, menurut Hariyono, merupakan bangsa yang memiliki kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, kecerdasan finansial, dan kesadaran akan kesehatan, sehingga dapat berkontribusi dengan lebih baik dan maksimal di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Kita bisa menatap kehidupan yang lebih baik, terutama kehidupan berbangsa dan bernegara," ucap dia.
Ia mengatakan bahwa kesejahteraan negara, kemajuan negara, dan kemandirian negara, tidak dapat diciptakan oleh pemerintah tanpa melibatkan warga.
Oleh karena itu, dengan menyadarkan keluarga dan seluruh masyarakat Indonesia mengenai pentingnya peran warga dalam membangun bangsa, Hariyono berharap agar masyarakat dapat saling bergotong royong untuk menciptakan bangsa yang maju dan berkarakter Pancasila.
"Pancasila bukan sekadar slogan. Pancasila menjadi tindakan, sebagai laku kehidupan. Baik laku kehidupan keluarga, berbangsa, dan bernegara," tutur Hariyono.
"Keluarga adalah lembaga yang pertama dan utama dalam membentuk karakter bangsa," kata Hariyono ketika memberi sambutan dalam seminar nasional bertajuk "Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Membangun Keluarga Indonesia yang Berkarakter Pancasila" yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube BPIP RI, Rabu.
Suatu keluarga, tutur ia melanjutkan, pasti memiliki orientasi, dan orientasi tersebut merujuk pada referensi nilai-nilai kebajikan, sebagaimana selaras dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Orang tua akan mendidik anak-anaknya menggunakan nilai-nilai yang dianut oleh keluarga masing-masing, sehingga berkontribusi secara langsung dalam pembentukan karakter bangsa.
Dengan demikian, melihat dari pentingnya peran keluarga dalam membentuk karakter bangsa, Hariyono mengatakan bahwa sosialisasi nilai-nilai Pancasila tidak hanya untuk lembaga-lembaga formal kehidupan, tetapi juga kepada keluarga.
Guna memberikan sosialisasi mengenai pentingnya implementasi nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari, BPIP merangkul Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk membantu menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila ke dalam elemen yang paling dasar, yaitu keluarga, dan membangun bangsa yang berkarakter Pancasila.
Bangsa yang berkarakter Pancasila, menurut Hariyono, merupakan bangsa yang memiliki kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, kecerdasan finansial, dan kesadaran akan kesehatan, sehingga dapat berkontribusi dengan lebih baik dan maksimal di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Kita bisa menatap kehidupan yang lebih baik, terutama kehidupan berbangsa dan bernegara," ucap dia.
Ia mengatakan bahwa kesejahteraan negara, kemajuan negara, dan kemandirian negara, tidak dapat diciptakan oleh pemerintah tanpa melibatkan warga.
Oleh karena itu, dengan menyadarkan keluarga dan seluruh masyarakat Indonesia mengenai pentingnya peran warga dalam membangun bangsa, Hariyono berharap agar masyarakat dapat saling bergotong royong untuk menciptakan bangsa yang maju dan berkarakter Pancasila.
"Pancasila bukan sekadar slogan. Pancasila menjadi tindakan, sebagai laku kehidupan. Baik laku kehidupan keluarga, berbangsa, dan bernegara," tutur Hariyono.