Manado (ANTARA) - Sebanyak 18 perusahaan eksisting yang masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung diharapkan menambah investasi, ajak Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara, Jenny Karouw di Manado, Jumat.
"Yang dimaksud dengan perusahaan eksisting adalah perusahaan yang sudah beroperasi sebelum ada KEK Bitung," katanya.
Perusahaan-perusahaan eksisting tersebut bergerak di beberapa bidang seperti pengolahan ikan hingga kelapa dan turunannya.
"Jadi ketika berada dalam kawasan KEK Bitung, tidak serta merta mereka dikeluarkan, mereka (perusahaan) diajak mendukung program KEK," ujarnya.
Ketika menjalankan usaha di kawasan ini, lanjut dia mau tidak mau perusahaan eksisting harus mengikuti persyaratan.
"Syarat minimalnya adalah menambah investasi, menambah barang modal agar mendapatkan fasilitas dalam KEK Bitung," tambahnya.
Jenny mencontohkan, apabila perusahaan ingin mengimpor barang modal seperti mesin atau peralatan lainnya untuk menambah investasi, akan dikenakan bebas bea masuk.
"Kalau perusahaan hanya mempertahankan apa yang dijalankan, hanya itu saja, maka tidak akan mendapatkan fasilitas dari KEK," ujarnya.
Saat ini, selain 18 perusahaan eksisting, telah ada tiga investor yang mau menjalankan usahanya di kawasan ini.
Ketiga perusahaan tersebut yaitu PT Futai, PT Indojaya Fortuna dan PT Pacific Ocean Fishery.
PT Futai, akan menggunakan limbah untuk dijadikan kertas dan biji plastik, sementara PT Indojaya Fortuna akan membangun logistik (cold storages), sedangkan PT Pacific Ocean Fishery bergerak di bidang perikanan.

