Mataram (ANTARA) - Gili Trawangan merupakan sebuah pulau kecil dari ujung Barat Daya Pulau Lombok, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Pesona pantai dengan hamparan pasir putihnya yang berkilau, menjadikan Gili Trawangan sebagai tujuan alternatif para wisatawan untuk berlibur.
Karena keindahannya di mata wisatawan, Gili Trawangan yang dikenal dengan sebutan paradise island, menjadi salah satu destinasi wisata andalan Pemerintah Provinsi NTB.
Hal itu pun menjadi alasan sebuah perusahaan swasta yang bergelut di bidang pariwisata, yakni Milestone Pacific Hotel Group (MPHG), mendirikan Marc Hotels dekat dengan pesisir pantai Gili Trawangan.
Hotel bintang empat yang merupakan brand berkelas dari MPHG ini memiliki slogan vibrant social hub (pusat kegiatan sosial), dimana konsep hotel diciptakan sebagai one stop destination atau satu tujuan pemberhentian.
Dengan membangun konsep seperti itu, cukup dengan singgah di Marc Hotels yang berlokasi strategis sekitar 10 meter ke arah Barat dari dermaga Gili Trawangan, akan memberikan banyak kemudahan bagi para tamunya.
Konsep ini pun didukung dengan restoran yang berada dibangunan lantai dua bagian depan kamar penginapan Marc Hotels. Berbagai hidangan khas nusantara sampai menu internasional tersedia di restoran The Sasak Bistro and Bar.
Tidak hanya itu saja, untuk memanjakan para tamunya, The Sasak Bistro and Bar juga menawarkan beragam koleksi anggur (wine).
"Jadi dari tempat ini kita ciptakan aktivitas sosialnya dulu, nantinya secara otomatis bisnis hotel pasti akan ikut naik," kata Corporate Marketing Communication Manager MPHG, Utut Adianto.
Sekilas Utut kemudian menceritakan ide dan inspirasi hingga tercetusnya "Brand Marc Hotels" itu berasal dari seorang pengusaha kaya bernama Marc.
Konon katanya, Marc adalah seorang dengan tipikal yang senang bertualang keliling dunia. Hobinya fotografi serta menjalani kehidupan sosial bermasyarakatnya.
Setiap tempat yang pernah dia kunjungi, Marc dikatakan selalu mengabadikan petualangannya dengan berfoto. Bahkan foto-fotonya menjadi penambah koleksi hotelnya yang juga dia namakan, Marc Hotels.
"Untuk Marc Hotels Gili Trawangan, kami memiliki konsep Marc leaves his mark, jadi tamu dapat meninggalkan foto mereka di photo mosaic wall yang telah disediakan, dan ketika mereka datang lagi, mereka dapat melihat kembali fotonya, karena setiap tamu adalah Marc," ujarnya.
Ada bagian yang perlu diketahui dari Marc Hotels Gili Trawangan. Menurut Utut, hal tersebut akan membuat tamunya lebih betah dan merasa nyaman berada di Marc Hotels.
Berbeda dengan hotel pada umumnya, Marc Hotels yang dibuka sejak Februari 2018 itu memiliki konstruksi yang kokoh dan antigempa.
Bahkan dampak gempa dahsyat berkekuatan 7 Skala Richter yang melanda Pulau Lombok dan sekitarnya pada 5 Agustus 2018, kondisi bangunan Marc Hotels Gili Trawangan aman dari guncangan.
"Jadi pas gempa 7 Skala Richter itu, kita di sini, tamu lagi ramai, tapi syukurnya semua aman," kata Utut.
Begitu juga dengan konstruksi restoran yang luasnya memanjang sekitar 200 meter persegi. Tanpa satu pun tiang penyangga di tengahnya, bangunan berbahan dasar kayu yang dipadukan dengan besi itu terlihat masih berdiri kokoh.
"Kayu-kayu yang kita gunakan ini kan, semuanya dari HTI (Hutan Tanaman Industri). Jadi jangan khawatir, di sini semua aman," ucapnya.
Selain antigempa, ada lagi yang menarik dari Marc Hotels, yakni desain arsitekturnya yang unik. Desain arsitektur modern dipadukan dengan corak bangunan tradisional khas Lombok, rumah adat "Bale Lumbung".
Perpaduan arsitektur yang kemudian menjadi ikon Marc Hotels Gili Trawangan itu dijelaskan oleh Owner Marc Hotels Gili Trawangan, Benny Tan.
Penerapan konsep bangunan tradisionalnya, jelas Benny, dapat dilihat dari bentuk atap bangunan Marc Hotels yang mirip dengan "Bale Lumbung".
Kemudian nuansa tradisional kian terasa dengan adanya corak kayu pada dinding serta kasur yang berhiaskan kain kelambu di setiap kamar penginapan.
"Jadi ini yang menjadi daya tarik Marc Hotels dan nampak berbeda dari hotel lainnya. Tidak hanya dari bangunannya saja, kita juga mengangkat kearifan budaya lokal dalam memberikan pelayanan perhotelan," kata Benny Tan.
Fasilitas penunjang
Marc Hotels Gili Trawangan merupakan properti Marc Hotels pertama yang menerapkan fasilitas dan pelayanan berstandar internasional.
Ada 52 kamar penginapan mewah yang disiapkan. 32 kamar di lantai dasar dan 20 kamar di lantai dua. Seluruh kamar berada di belakang bangunan restoran.
"Kita punya dua kategori kamar, itu chamber (deluxe) dan chamberlain (suite) 34 kamar untuk chamber dan 18 chamberlain," kata Meyfia Natalesya, General Manager Marc Hotels Gili Trawangan.
Untuk setiap kamar penginapan yang disewakan, Marc Hotels berusaha menyediakan beragam fasilitas kebutuhan para tamunya.
Dari kotak brangkas, alat pengering rambut, kursi untuk mandi, "jet shower" dan "rain shower", itu semua menjadi kelengkapan fasilitas kamarnya. Ada juga fasilitas tambahan berupa matras dengan tiga pilihan ukuran, mulai dari hard, medium, hingga soft.
"Kami juga menyediakan dua pilihan bantal untuk setiap kamar, firm dan soft. Pokoknya semua kita siapkan untuk memanjakan tamu," ucapnya.
Kemudian bagaimana dengan harga yang ditawarkannya, memang lumayan mahal. Namun bila dilihat dari berbagai fasilitas yang didapatkan, harga tersebut bisa dikatakan sebanding dengan standar sebuah hotel berbintang empat.
"Chamber itu harga yang kita tawarkan Rp1,25 juta sampai Rp1,5 juta, kalau chamberlain, Rp1,5 juta ke atas. Itu sudah dapat kamar dan sarapan," ujarnya.
Selain fasilitas kamar, Marc Hotels Gili Trawangan juga menyediakan "Wine and Spirit Cellar", restoran "The Sasak Bistro and Bar", dan juga kolam renang yang berada di lantai dua dekat restoran.
Pelayanan hotel lainnya juga ada, diantaranya penyewaan sepeda, berkuda, antarjemput bandara, transportasi kapal. Kemudian ada juga jasa spa, peralatan untuk snorkeling, menyelam, dan cuci pakaian.
"Jadi untuk Anda yang ingin berlibur dan menikmati indahnya Gili Trawangan, Marc Hotel Gili Trawangan adalah pilihan yang paling tepat untuk anda. Kami tunggu kedatangan anda di Marc Hotel Gili Trawangan ya," kata Meyfia.