Upaya memenuhi kebutuhan BBM daerah bencana Palu-Donggala
Manado, (Antaranews Sulut) - Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), diterjang gempa dan tsunami, Jumat (28/9) pekan lalu dengan kekuatan 7,4 Skala Richter (SR), yang berpusat 10 kilometer pada 27 kilometer timur laut Donggala, sehingga mengakibatkan beberapa infrastruktur hancur dan luluh lantak.
Namun, sebagai BUMN milik pemerintah yang mengemban visi Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia dengan misi yakni Menjalankan Usaha Minyak, Gas, Serta Energi Baru dan Terbarukan Secara Terintegrasi, Berdasarkan Prinsip-Prinsip Komersial Yang Kuat, PT Pertamina (Persero) berkomitmen segera memperbaiki dan memasok bahan bakar minyak ke daerah tersebut.
Itu dilakukan karena Pertamina berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN) dan membangun kebanggaan bangsa.
Unit Manager Communication & CSR MOR VII M Roby Hervindo mengatakan setelah mendapatkan berita terjadi gempa dan tsunami di Provinsi Sulteng, pihaknya langsung mengirimkan tim untuk membantu peningkatan operasional pasokan bahan bakar minyak (BBM) di daerah tersebut.
Pihaknya juga mempertimbangkan kondisi akses transportasi karena bandara ditutup.
Hingga saat ini, Pertamina terus melakukan identifikasi dampak bencana terhadap Terminal BBM Donggala, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE), Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) berikut sejumlah penyalur BBM dan elpiji.
TBBM Donggala selama ini memasok bahan bakar ke 55 SPBU, tiga SPBU nelayan, tiga Agen Premium Minyak Tanah dan Solar (APMS), serta satu Agen Minyak Tanah (AMT).
Wilayah pasokannya meliputi Kota Palu, Kabupaten Donggala, Buol, Mamuju Tengah, Mamuju Utara, Parimo, Poso, Sigi, dan Toli-Toli.
Untuk kebutuhan elpiji di Sulawesi Tengah dipenuhi oleh empat SPBBE.
Dia mengatakan saat ini juga tengah disiapkan upaya-upaya untuk membantu penanganan korban bencana berupa bantuan makanan dan kebutuhan hidup dasar.
Gempa dengan kekuatan 7,4 SR berpusat 10 kilometer pada 27 kilometer timur laut Donggala yang diikuti beberapa gempa susulan Jumat (28/9) petang juga berdampak terhadap operasional Pertamina di wilayah Palu dan sekitarnya.
Stok Aman
Pertamina melaporkan bahwa stok BBM dan elpiji di Provinsi Sulawesi Tengah masih dalam kondisi aman.
Roby Hervindo menjelaskan tiga dari lima Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE) terdampak bencana hingga tidak dapat beroperasi. Sedangkan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Mutiara kondisinya aman tidak terdampak signifikan.
Untuk pelayanan masyarakat melalui SPBU saat ini masih didata berapa yang masih bisa beroperasi. Nantinya penyaluran akan dipusatkan di SPBU-SPBU tersebut. Secara umum stok BBM dan elpiji masih dalam kondisi aman.
Pascagempa bermagnitudo 7,4 SR di Donggala dan Palu, yang diikuti tsunami dan beberapa gempa susulan, turut berdampak pada operasi Pertamina MOR VII Sulawesi di wilayah Palu dan sekitarnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun hingga saat ini, diketahui bahwa Terminal BBM Donggala mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami.
Beberapa sarana dan fasilitas seperti trestle (akses dari dermaga menuju TBBM) dan tempat pengisian mobil tangki mengalami kerusakan sehingga tidak dapat dilakukan kegiatan penyaluran BBM.
Akses jalan dari TBBM ke Palu dan Sulawesi Barat pun tidak dapat dilewati dikarenakan longsor dan kerusakan jalan," katanya.
Tim Puskodal Pertamina MOR VII telah menyiapkan rencana alternatif RAE (Regular, Alternative, Emergeny) untuk mengamankan pasokan energi ke Palu dan sekitarnya.
Untuk penyaluran BBM, rencana alternatif suplai akan dilakukan melalui beberapa TBBM yakni TBBM Poso, TBBM Moutong, TBBM Toli-Toli dan TBBM Pare-Pare menyesuaikan kondisi jalur darat yang paling memungkinkan," kata Roby.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar industri, diutamakan pasokan kepada PLN, TNI dan Polri.
Alternatif pasokan akan diluncurkan melalui TBBM Poso, Moutong, Toli-Toli dan Pare Pare.
Sedangkan untuk elpiji, alternatif pasokan ke Palu rencananya dilakukan melalui SPPEK Tri Ariesta dari Gorontalo, juga dari Depot LPG Makassar dan Terminal LPG Bosowa.
Selain itu, telah disiagakan SPPBE alternatif yakni PT Mitra Utama, PT Nubuwwa Saltika, PT Pare Elpiji, dan PT Permata Alam Sulawesi serta pengiriman 150 tabung LPG 50 Kg dari SPPBE Makassar.
Sedangkan untuk Avtur, rencananya dilakukan alih pasokan ke DPPU Mutiara melalui TBBM Makassar, TBBM Gorontalo dan TBBM Luwuk. Penyaluran rencananya dilakukan melalui bridger (mobil tangki avtur), dengan memperhatikan kondisi akses jalan.
Optimalkan Penyaluran
Optimalisasi pelayanan BBM untuk masyarakat pascabencana alam gempa bumi dan tsunami di Donggala dan Palu juga terus dilakukan.
Upaya optimalisasi pelayanan dilaksanakan di tengah keterbatasan fasilitas dan sumber daya pascagempa bumi yang terjadi pada Jumat (28/9).
Dia menyatakan, dari total seluruh pekerja Pertamina di Palu dan Donggala, sekitar 50 persen personel yang sudah terdata selamat dari bencana langsung bekerja melayani masyarakat. Sementara separuh sisanya masih dilakukan pencarian.
Dilaporkan pada Sabtu (29/9), pelayanan untuk konsumen BBM di SPBU yang bisa beroperasi tetap dilaksanakan hingga tengah malam, walaupun dalam kondisi keterbatasan.
Selain itu, Pertamina melakukan upaya maksimal untuk melakukan penyaluran BBM dari Terminal BBM (TBBM) Donggala.
Sebelumnya dilaporkan bahwa TBBM Donggala juga terkena dampak gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada Jumat (28/9) yang lalu.
Sabtu (29/9) malam, tim TBBM Donggala mengirimkan pasokan solar untuk RS Undata di Palu.
Pada Minggu (30/9), Pertamina kembali mengirimkan pasokan BBM jenis Solar menggunakan mobil tangki untuk kebutuhan operasional di RS tersebut.
Sebelumnya dilaporkan bahwa di RS Undata terdapat lebih dari 200 korban gempa dan tsunami. Sebagian besar pasien tersebut menderita patah tulang yang terdiri dari pasien dewasa, anak-anak, dan beberapa pasien ibu hamil.
Roby menambahkan, pihaknya telah memberangkatkan tambahan pasokan sekitar 245 ribu liter BBM menuju Palu dan Donggala. Pengiriman pasokan menggunakan mobil tangki BBM dari Terminal BBM Palopo, Parepare, dan Tolitoli.
Tantangannya adalah pendistribusian dari Palu ke Donggala yang sampai saat ini aksesnya masih terputus serta kerusakan pada sarfas TBBM Donggala.
"Oleh karena itu kami mengoptimalkan pendistribusian dari Donggala ke Palu menggunakan drum-drum yang diangkut mobil bak terbuka," katanya.
Avtur
Bahan bakar jet atau atau aviation turbine fuel (ATF), yang dikenal dengan avtur (aviation turbine) merupakan salah satu jenis bahan bakar penerbangan yang dirancang untuk digunakan pada pesawat terbang yang bermesin turbin gas.
Pada umumnya kualitasnya lebih tinggi dari bahan bakar yang digunakan dalam aplikasi yang lain, seperti mesin pemanasan atau mesin angkutan jalan, dan sering mengandung aditif untuk mengurangi risiko icing atau ledakan akibat suhu tinggi, antara sifat-sifat lainnya.
Sehingga, Pertamina terus memenuhi kebutuhan bahan bakar avtur pascagempa Palu dan Donggala, Provinsi (Sulteng).
Guna memenuhi kebutuhan pasokan avtur untuk bahan bakar pesawat udara, pada Sabtu (29/9) diberangkatkan mobil tangki avtur dari Manado dan Luwuk.
Hal ini untuk memenuhi kebutuhan akan avtur semua pesawat. Karena, katanya, banyak pesawat TNI yang nantinya datang ke Palu, maupun pesawat komersil.
"Karena, jalur udara satu-satunya akses cepat saat ini, karena lintas darat masih cukup sulit," katanya.
Untuk memperkuat pelayanan di lokasi bencana alam, pihaknya juga mengirimkan bantuan personil awak mobil tangki dari Pare-pare dan Kendari, serta sekitar 50 personil operator SPBU bantuan dari wilayah operasi Sulawesi.
Pihaknya juga telah mendirikan posko sementara penanganan korban gempa di Donggala dan Palu, sejak Sabtu (29/9).
Dua posko didirikan yaitu di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Mutiara Palu dan di Terminal BBM (TBBM) Donggala. Selain dua posko tersebut.
Pihaknya sedang mengupayakan satu posko lagi di Kota Palu bekerja sama dengan Hiswana Migas DPC Sulawesi Tengah.
Selain itu, juga mengirimkan bantuan logistik dan obat-obatan ke Donggala. Untuk mempercepat penyaluran, bantuan dikirim dengan mengerahkan beberapa tim dari titik lokasi pemberangkatan di antaranya dari Makassar, Gorontalo, dan Palopo.
Tim terdiri atas tenaga kesehatan dan surelawan, yang membawa serta bantuan logistik dan peralatan untuk keperluan posko kemanusiaan di lokasi bencana. Sebagian tim relawan telah berhasil tiba di Palu dan Donggala.
(T.KR-NCY/B/A035/C/A035) 02-10-2018 05:48:01
Namun, sebagai BUMN milik pemerintah yang mengemban visi Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia dengan misi yakni Menjalankan Usaha Minyak, Gas, Serta Energi Baru dan Terbarukan Secara Terintegrasi, Berdasarkan Prinsip-Prinsip Komersial Yang Kuat, PT Pertamina (Persero) berkomitmen segera memperbaiki dan memasok bahan bakar minyak ke daerah tersebut.
Itu dilakukan karena Pertamina berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN) dan membangun kebanggaan bangsa.
Unit Manager Communication & CSR MOR VII M Roby Hervindo mengatakan setelah mendapatkan berita terjadi gempa dan tsunami di Provinsi Sulteng, pihaknya langsung mengirimkan tim untuk membantu peningkatan operasional pasokan bahan bakar minyak (BBM) di daerah tersebut.
Pihaknya juga mempertimbangkan kondisi akses transportasi karena bandara ditutup.
Hingga saat ini, Pertamina terus melakukan identifikasi dampak bencana terhadap Terminal BBM Donggala, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE), Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) berikut sejumlah penyalur BBM dan elpiji.
TBBM Donggala selama ini memasok bahan bakar ke 55 SPBU, tiga SPBU nelayan, tiga Agen Premium Minyak Tanah dan Solar (APMS), serta satu Agen Minyak Tanah (AMT).
Wilayah pasokannya meliputi Kota Palu, Kabupaten Donggala, Buol, Mamuju Tengah, Mamuju Utara, Parimo, Poso, Sigi, dan Toli-Toli.
Untuk kebutuhan elpiji di Sulawesi Tengah dipenuhi oleh empat SPBBE.
Dia mengatakan saat ini juga tengah disiapkan upaya-upaya untuk membantu penanganan korban bencana berupa bantuan makanan dan kebutuhan hidup dasar.
Gempa dengan kekuatan 7,4 SR berpusat 10 kilometer pada 27 kilometer timur laut Donggala yang diikuti beberapa gempa susulan Jumat (28/9) petang juga berdampak terhadap operasional Pertamina di wilayah Palu dan sekitarnya.
Stok Aman
Pertamina melaporkan bahwa stok BBM dan elpiji di Provinsi Sulawesi Tengah masih dalam kondisi aman.
Roby Hervindo menjelaskan tiga dari lima Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE) terdampak bencana hingga tidak dapat beroperasi. Sedangkan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Mutiara kondisinya aman tidak terdampak signifikan.
Untuk pelayanan masyarakat melalui SPBU saat ini masih didata berapa yang masih bisa beroperasi. Nantinya penyaluran akan dipusatkan di SPBU-SPBU tersebut. Secara umum stok BBM dan elpiji masih dalam kondisi aman.
Pascagempa bermagnitudo 7,4 SR di Donggala dan Palu, yang diikuti tsunami dan beberapa gempa susulan, turut berdampak pada operasi Pertamina MOR VII Sulawesi di wilayah Palu dan sekitarnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun hingga saat ini, diketahui bahwa Terminal BBM Donggala mengalami kerusakan akibat gempa dan tsunami.
Beberapa sarana dan fasilitas seperti trestle (akses dari dermaga menuju TBBM) dan tempat pengisian mobil tangki mengalami kerusakan sehingga tidak dapat dilakukan kegiatan penyaluran BBM.
Akses jalan dari TBBM ke Palu dan Sulawesi Barat pun tidak dapat dilewati dikarenakan longsor dan kerusakan jalan," katanya.
Tim Puskodal Pertamina MOR VII telah menyiapkan rencana alternatif RAE (Regular, Alternative, Emergeny) untuk mengamankan pasokan energi ke Palu dan sekitarnya.
Untuk penyaluran BBM, rencana alternatif suplai akan dilakukan melalui beberapa TBBM yakni TBBM Poso, TBBM Moutong, TBBM Toli-Toli dan TBBM Pare-Pare menyesuaikan kondisi jalur darat yang paling memungkinkan," kata Roby.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar industri, diutamakan pasokan kepada PLN, TNI dan Polri.
Alternatif pasokan akan diluncurkan melalui TBBM Poso, Moutong, Toli-Toli dan Pare Pare.
Sedangkan untuk elpiji, alternatif pasokan ke Palu rencananya dilakukan melalui SPPEK Tri Ariesta dari Gorontalo, juga dari Depot LPG Makassar dan Terminal LPG Bosowa.
Selain itu, telah disiagakan SPPBE alternatif yakni PT Mitra Utama, PT Nubuwwa Saltika, PT Pare Elpiji, dan PT Permata Alam Sulawesi serta pengiriman 150 tabung LPG 50 Kg dari SPPBE Makassar.
Sedangkan untuk Avtur, rencananya dilakukan alih pasokan ke DPPU Mutiara melalui TBBM Makassar, TBBM Gorontalo dan TBBM Luwuk. Penyaluran rencananya dilakukan melalui bridger (mobil tangki avtur), dengan memperhatikan kondisi akses jalan.
Optimalkan Penyaluran
Optimalisasi pelayanan BBM untuk masyarakat pascabencana alam gempa bumi dan tsunami di Donggala dan Palu juga terus dilakukan.
Upaya optimalisasi pelayanan dilaksanakan di tengah keterbatasan fasilitas dan sumber daya pascagempa bumi yang terjadi pada Jumat (28/9).
Dia menyatakan, dari total seluruh pekerja Pertamina di Palu dan Donggala, sekitar 50 persen personel yang sudah terdata selamat dari bencana langsung bekerja melayani masyarakat. Sementara separuh sisanya masih dilakukan pencarian.
Dilaporkan pada Sabtu (29/9), pelayanan untuk konsumen BBM di SPBU yang bisa beroperasi tetap dilaksanakan hingga tengah malam, walaupun dalam kondisi keterbatasan.
Selain itu, Pertamina melakukan upaya maksimal untuk melakukan penyaluran BBM dari Terminal BBM (TBBM) Donggala.
Sebelumnya dilaporkan bahwa TBBM Donggala juga terkena dampak gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada Jumat (28/9) yang lalu.
Sabtu (29/9) malam, tim TBBM Donggala mengirimkan pasokan solar untuk RS Undata di Palu.
Pada Minggu (30/9), Pertamina kembali mengirimkan pasokan BBM jenis Solar menggunakan mobil tangki untuk kebutuhan operasional di RS tersebut.
Sebelumnya dilaporkan bahwa di RS Undata terdapat lebih dari 200 korban gempa dan tsunami. Sebagian besar pasien tersebut menderita patah tulang yang terdiri dari pasien dewasa, anak-anak, dan beberapa pasien ibu hamil.
Roby menambahkan, pihaknya telah memberangkatkan tambahan pasokan sekitar 245 ribu liter BBM menuju Palu dan Donggala. Pengiriman pasokan menggunakan mobil tangki BBM dari Terminal BBM Palopo, Parepare, dan Tolitoli.
Tantangannya adalah pendistribusian dari Palu ke Donggala yang sampai saat ini aksesnya masih terputus serta kerusakan pada sarfas TBBM Donggala.
"Oleh karena itu kami mengoptimalkan pendistribusian dari Donggala ke Palu menggunakan drum-drum yang diangkut mobil bak terbuka," katanya.
Avtur
Bahan bakar jet atau atau aviation turbine fuel (ATF), yang dikenal dengan avtur (aviation turbine) merupakan salah satu jenis bahan bakar penerbangan yang dirancang untuk digunakan pada pesawat terbang yang bermesin turbin gas.
Pada umumnya kualitasnya lebih tinggi dari bahan bakar yang digunakan dalam aplikasi yang lain, seperti mesin pemanasan atau mesin angkutan jalan, dan sering mengandung aditif untuk mengurangi risiko icing atau ledakan akibat suhu tinggi, antara sifat-sifat lainnya.
Sehingga, Pertamina terus memenuhi kebutuhan bahan bakar avtur pascagempa Palu dan Donggala, Provinsi (Sulteng).
Guna memenuhi kebutuhan pasokan avtur untuk bahan bakar pesawat udara, pada Sabtu (29/9) diberangkatkan mobil tangki avtur dari Manado dan Luwuk.
Hal ini untuk memenuhi kebutuhan akan avtur semua pesawat. Karena, katanya, banyak pesawat TNI yang nantinya datang ke Palu, maupun pesawat komersil.
"Karena, jalur udara satu-satunya akses cepat saat ini, karena lintas darat masih cukup sulit," katanya.
Untuk memperkuat pelayanan di lokasi bencana alam, pihaknya juga mengirimkan bantuan personil awak mobil tangki dari Pare-pare dan Kendari, serta sekitar 50 personil operator SPBU bantuan dari wilayah operasi Sulawesi.
Pihaknya juga telah mendirikan posko sementara penanganan korban gempa di Donggala dan Palu, sejak Sabtu (29/9).
Dua posko didirikan yaitu di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Mutiara Palu dan di Terminal BBM (TBBM) Donggala. Selain dua posko tersebut.
Pihaknya sedang mengupayakan satu posko lagi di Kota Palu bekerja sama dengan Hiswana Migas DPC Sulawesi Tengah.
Selain itu, juga mengirimkan bantuan logistik dan obat-obatan ke Donggala. Untuk mempercepat penyaluran, bantuan dikirim dengan mengerahkan beberapa tim dari titik lokasi pemberangkatan di antaranya dari Makassar, Gorontalo, dan Palopo.
Tim terdiri atas tenaga kesehatan dan surelawan, yang membawa serta bantuan logistik dan peralatan untuk keperluan posko kemanusiaan di lokasi bencana. Sebagian tim relawan telah berhasil tiba di Palu dan Donggala.
(T.KR-NCY/B/A035/C/A035) 02-10-2018 05:48:01