"Kualitas pendidikan yang baik bukan hanya di kota, namun harus secara inklusi hingga pelosok desa," kata Kepala Bidang Pendis Kemenag Kotamobagu Ahmad Sholeh di Kotamobagu, Selasa.
Dia menjelaskan, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) secara rutin dilakukan karena sebagai wadah bagi guru-guru mata pelajaran yang sama untuk berinteraksi, belajar, dan berbagi pengalaman.
MGMP bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, meningkatkan kompetensi guru, memperbarui pengetahuan dan keterampilan guru, berbagi pengalaman mengajar, membahas kurikulum, metode pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.
Kasi Pendis Kemenag Kotamobagu Liliyanti Kaawoan mengatakan, inklusi adalah proses untuk mengikutsertakan atau mengajak semua orang, tanpa memandang perbedaan latar belakang, jenis kelamin, usia, disabilitas, dan preferensi pribadi.
Dia menjelaskan inklusi juga dapat diartikan sebagai upaya untuk memahami sudut pandang orang lain yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda.
“Inklusi sering digunakan dalam kehidupan bermasyarakat dan dunia pendidikan, seperti sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik, termasuk yang memiliki kelainan, untuk belajar bersama-sama,” lanjut Liliyanti.
Pembukaan MGMP Matematika Tingkat MA se- Bolaang Mongondow Raya, dibuka oleh Kabid Pendis Ahmad Sholeh, dihadiri Kasi Pendis Kemenag Kotamobagu Liliyanti Kaawoan, Pengawas Madrasah, Kepala MTs N 2 Kotamobagu Tensy Daun, dan fasilitator provinsi.