Manado (ANTARA) - Elvy, seorang ibu rumah tangga asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dengan tiga anak, merasa hidupnya berubah drastis saat pandemi COVID-19 melanda.
Usaha suaminya yang sudah berjalan bertahun-tahun terhenti akibat pembatasan sosial, dan dalam sekejap mereka kehilangan sumber pendapatan utama.
Sejak saat itu, kehidupan mereka terasa semakin berat. Mereka terjerat dalam hutang yang semakin menumpuk, sementara kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anak-anak yang bersekolah di sebuah sekolah swasta semakin sulit untuk dipenuhi.
Sebagai seorang istri dan ibu, Elvy merasa tidak bisa berdiam diri. Ia tahu, meski suaminya sedang kesulitan, tanggung jawab untuk keluarga tetap di pundaknya. Anak-anak mereka harus tetap sekolah, dan kebutuhan hidup harus tetap dijalani. Tidak ada pilihan lain selain berjuang.
Berbekal semangat pantang menyerah, Elvy mulai membuka usaha kecil-kecilan dari rumah. Ia mencoba menjual abon dan berbagai produk pangan lainnya, berharap bisa mendapat sedikit penghasilan untuk membantu ekonomi keluarga.
Namun, meski sudah berusaha keras, usahanya belum menemukan arah yang tepat. Produk-produk yang dijualnya tidak menarik perhatian pasar, dan keuntungan yang didapat pun tidak signifikan.
Suatu hari, Elvy mendengar tentang produk turunan pala yang banyak terdapat di Kabupaten Minahasa Utara. Pala adalah bahan alami yang kaya manfaat, dan selama ini ia hanya mengenal produk olahan pala sebagai rempah-rempah.
Tertarik untuk menggali lebih dalam, Elvy mulai mencari informasi dan menghubungi para produsen di Minahasa Utara.
Dia mulai bereksperimen dengan berbagai macam produk turunan pala, mulai dari sirup pala hingga produk pala manis lainnya.
Namun, perjalanannya tidak mudah. Menciptakan produk yang disukai pasar membutuhkan waktu dan ketelitian. Beberapa kali ia gagal, rasa produk tidak sesuai harapan, dan bahkan banyak yang menilai produknya belum siap untuk dipasarkan.
Namun, Elvy tidak putus asa. Ia terus berinovasi, mengubah resep, menguji coba dengan teman dan keluarga, hingga akhirnya menemukan produk pala manis yang diterima pasar.
Produk ini lebih mudah diterima oleh konsumen dan memiliki daya tarik yang cukup besar, apalagi ditambah dengan manfaat kesehatannya yang kaya akan kandungan antioksidan.
Dengan produk baru yang berhasil, Elvy merasakan angin segar. Usahanya mulai mendapat perhatian, dan perlahan ia mulai mampu membiayai kehidupan keluarganya serta pendidikan anak-anaknya.
Meskipun pandemi masih berlangsung dan tantangan ekonomi tetap ada, produk pala yang dikelolanya memberi harapan baru bagi keluarga mereka.
Suatu hari, ketika sedang sibuk mempersiapkan pesanan dari pelanggan, Elvy menerima kabar mengejutkan. Pihak Indosat menghubunginya untuk menawarkan kesempatan mengikuti program SheHack Innovate, sebuah program yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan pengusaha melalui pelatihan dan pendampingan, serta memberi akses teknologi digital untuk mengembangkan usaha mereka. Program ini menjadi peluang emas yang tidak bisa disia-siakan oleh Elvy.
Dengan semangat yang tinggi, Elvy pun mengikuti program tersebut. Ia belajar banyak tentang bagaimana memasarkan produk secara digital, memperkenalkan produk pala secara lebih luas melalui platform online, serta meningkatkan strategi bisnisnya.
Program SheHack Innovate tidak hanya memberi wawasan baru, tetapi juga memperkenalkan Elvy pada jaringan bisnis yang lebih besar, membuka peluang kolaborasi, dan mempercepat perkembangan usahanya.
Melalui usaha dan tekadnya yang kuat, Elvy berhasil bangkit dari keterpurukan ekonomi. Kini, selain bisa menghidupi keluarganya, ia juga bisa memberi pendidikan yang layak untuk anak-anaknya.
Dengan dukungan teknologi dan pengetahuan yang ia peroleh dari SheHack Innovate, Elvy optimis untuk terus mengembangkan bisnis produk turunan pala ke pasar yang lebih luas.
Ia berharap, melalui program ini, usahanya bisa tumbuh pesat dan memberikan dampak positif bagi banyak keluarga, terutama perempuan-perempuan pengusaha yang ingin bangkit seperti dirinya.
Dengan semangat yang tak pernah padam, Ibu Elvy membuktikan bahwa di tengah keterpurukan, selalu ada peluang untuk bangkit dan meraih kesuksesan.
Menurut SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang peluang UMKM Indonesia untuk go digital akan semakin tumbuh dengan proyeksi sekitar 64 persen hingga tahun 2027.
Jadi, perempuan Indonesia yang mayoritas menjadi pengelola UMKM, perlu dibekali dengan keterampilan pemanfaatan teknologi digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Tanah Air.
"Melalui SheHacks Innovate, kami akan memfasilitasi mereka dengan pendampingan dan pelatihan,” kata Saerang.
Indosat berkomitmen untuk terus memberdayakan perempuan Indonesia sesuai peran penting mereka dalam keluarga, lingkungan sekitar, dan juga kemajuan sebuah bangsa.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Allan Mingkid mengatakan, Program SheHacks Innovate akan meningkatkan kualitas pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) perempuan di daerah itu.
“Kami mengapresiasi salah satu provider telekomunikasi sebagai penyelenggara kegiatan ini dan berterima kasih telah menghadirkan program SheHacks Innovate di Minahasa Utara sehingga dapat menginspirasi serta menumbuhkan semangat para perempuan untuk terus memajukan usaha mereka," kata Allan.
Melalui inisiatif ini, perempuan dapat saling berbagi ilmu, pengalaman, dan sumber daya sehingga dapat turut berkontribusi terhadap ekosistem bisnis di Indonesia, khususnya di Sulawesi Utara.
UMKM perempuan di Sulawesi Utara khususnya Minut untuk berinovasi melalui lokakarya kewirausahaan perempuan di bidang teknologi bertajuk SheHacks Innovate, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan SheHacks 2024.
Program pertama kalinya diselenggarakan di Sulawesi Utara ini merupakan wujud dukungan kepada pemerintah khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia dalam hal pemanfaatan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK).
Selain itu untuk memaksimalkan pemberdayaan sumber daya manusia di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.
Kegiatan SheHacks Innovate yang diselenggarakan di Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara diikuti lebih dari 75 pelaku UMKM lokal.
Dalam aktivitas ini, para peserta yang bergabung saling berbagi pengalaman sesuai bidang bisnis mereka masing-masing.
Antusiasme yang tinggi terlihat dari jumlah peserta yang mendaftar mengikuti SheHacks 2024 sebanyak lebih dari 17.000 peserta.
Agenda kegiatan workshop offline selama dua hari ini dibagi dalam tiga tahapan yaitu Formation Team, Building Innovations, dan Showcase.
Selanjutnya, program SheHacks Innovate di Sulawesi Utara ini akan membantu pengembangan 15 usaha rintisan atau startup lokal terpilih melalui kesempatan belajar tentang Business Model, Digital Marketing Solutions, dan Prototyping & Pitching.
Program ini juga akan memilih satu bisnis terbaik di setiap lokasi workshop-nya untuk dipilih bersama oleh publik (People’s Choice) pada akhir program.
Berita Terkait
Bandara Soekarno-Hatta ditetapkan sebagai bandara paling pulih dampak pandemi
Rabu, 6 Maret 2024 9:35 Wib
Beri kontribusi selama pandemi COVID-19, Prof Tjandra Yoga terima apresiasi
Rabu, 4 Oktober 2023 16:27 Wib
BRIN fokus riset genomik untuk mitigasi pandemi masa mendatang
Jumat, 30 Juni 2023 7:18 Wib
Pariwisata Sulut bangkit usai pandemi COVID-19
Senin, 29 Mei 2023 14:05 Wib
Calon jamaah haji wajib waspadai MERS-CoV
Jumat, 12 Mei 2023 9:14 Wib
Menkeu: Dunia tidak baik-baik saja setelah tiga tahun pandemi
Selasa, 9 Mei 2023 14:44 Wib
Kemenkes deteksi dua kasus sub varian Arcturus di Indonesia
Kamis, 13 April 2023 18:03 Wib
Dinkes dorong masyarakat divaksin untuk kendalikan pandemi COVID-19
Selasa, 6 Desember 2022 18:47 Wib