Direktorat SMP Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meluncurkan eRapor SMP versi M.04 guna meningkatkan kualitas layanan pendidikan di satuan pendidikan sekolah menengah pertama.
Direktur SMP Kemendikdasmen Imran mengatakan eRapor SMP versi terbaru tersebut didesain untuk terintegrasi dengan data pokok pendidikan (dapodik) sehingga dapat menjadi alat penting dalam proses penilaian dan pelaporan hasil belajar siswa.
“Jadi eRapor terbaru ini didesain untuk terintegrasi dengan data pendidikan dapodik sehingga menjadi alat penting dalam proses penilaian dan pelaporan hasil belajar siswa kita. Nah, ada beberapa pembaharuan dari eRapor ini,” ujar Imran dalam webinar bertajuk Assesmen Dua Kurikulum dalam eRapor SMP Versi M.04 di Jakarta pada Jumat.
Adapun beberapa pembaharuan pada aplikasi tersebut di antaranya ialah perubahan kebijakan pendidikan yang juga telah diakomodasi dalam eRapor versi terbaru.
Berkenaan dengan hal tersebut, lanjutnya, eRapor versi terbaru akan mengimplementasikan panduan pembelajaran dan asesmen atau PPA dengan pendekatan yang lebih berpusat pada siswa dan asesmen yang lebih beragam.
Dengan demikian, aplikasi tersebut nantinya menawarkan sistem pelaporan yang fleksibel, namun komprehensif atau menyeluruh.
“Nah, sehingga panduan ini diharapkan dapat diimplementasi secara bertahap maupun serentak pada tahun ajaran 2024 dan 2025,” imbuhnya.
Di samping itu, aplikasi eRapor SMP versi M.04 juga akan mengalami peningkatan kompleksitas data karena jumlah data yang dikelola, baik data siswa, data guru, maupun hasil belajar itu semakin meningkat secara eksponensial.
Ia menerangkan pembaharuan kebijakan tentu menuntut sistem yang lebih canggih untuk mengolah dan menyajikan data secara efektif dan akurat.
Karena pembaharuan dua hal tersebut, pihaknya telah merancang eRapor SMP versi M.04 dengan aksesibilitas yang lebih baik.
Berbagai pihak yang berkepentingan seperti guru, siswa, kepala sekolah, hingga orang tua kini dapat menikmati akses yang lebih cepat, lebih udah terhadap informasi hasil belajar siswa.
Imran menambahkan aksesibilitas yang lebih baik tersebut diikuti pula dengan penguatan sistem keamanan dan integritas data guna menjaga kerahasiaan akurasi data.
“Jadi eRapor terbaru ini didesain untuk terintegrasi dengan data pendidikan dapodik sehingga menjadi alat penting dalam proses penilaian dan pelaporan hasil belajar siswa kita. Nah, ada beberapa pembaharuan dari eRapor ini,” ujar Imran dalam webinar bertajuk Assesmen Dua Kurikulum dalam eRapor SMP Versi M.04 di Jakarta pada Jumat.
Adapun beberapa pembaharuan pada aplikasi tersebut di antaranya ialah perubahan kebijakan pendidikan yang juga telah diakomodasi dalam eRapor versi terbaru.
Berkenaan dengan hal tersebut, lanjutnya, eRapor versi terbaru akan mengimplementasikan panduan pembelajaran dan asesmen atau PPA dengan pendekatan yang lebih berpusat pada siswa dan asesmen yang lebih beragam.
Dengan demikian, aplikasi tersebut nantinya menawarkan sistem pelaporan yang fleksibel, namun komprehensif atau menyeluruh.
“Nah, sehingga panduan ini diharapkan dapat diimplementasi secara bertahap maupun serentak pada tahun ajaran 2024 dan 2025,” imbuhnya.
Di samping itu, aplikasi eRapor SMP versi M.04 juga akan mengalami peningkatan kompleksitas data karena jumlah data yang dikelola, baik data siswa, data guru, maupun hasil belajar itu semakin meningkat secara eksponensial.
Ia menerangkan pembaharuan kebijakan tentu menuntut sistem yang lebih canggih untuk mengolah dan menyajikan data secara efektif dan akurat.
Karena pembaharuan dua hal tersebut, pihaknya telah merancang eRapor SMP versi M.04 dengan aksesibilitas yang lebih baik.
Berbagai pihak yang berkepentingan seperti guru, siswa, kepala sekolah, hingga orang tua kini dapat menikmati akses yang lebih cepat, lebih udah terhadap informasi hasil belajar siswa.
Imran menambahkan aksesibilitas yang lebih baik tersebut diikuti pula dengan penguatan sistem keamanan dan integritas data guna menjaga kerahasiaan akurasi data.