Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara melatih para bidan untuk pelayanan kontrasepsi di fasilitas kesehatan.
"Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi bidan di fasilitas kesehatan agar mampu memberikan layanan kontrasepsi yang berkualitas," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulut, D Tino Tandaju, di Manado, Rabu.
Setelah dilatih, para bidan bisa ikut memberikan kontribusi menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi serta percepatan penurunan angka stunting di wilayah Sulawesi Utara.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar yang telah bersama-sama dengan Perwakilan BKKBN Sulawesi Utara menyelenggarakan pelatihan ini," ujarnya.
Tino mengatakan, salah satu agenda utama "Sustainable Development Goals" atau tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) adalah menurunkan angka kematian ibu.
"Kegiatan pelatihan ini merupakan kerja sama antara Kementerian Kesehatan, BKKBN, POGI dan IBI," katanya.
Kegiatan pelatihan bidan tersebut, kata dia, sebagai upaya memaksimalkan penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi melalui program pelayanan kontrasepsi yang merupakan salah satu pilar dari "safe motherhood".
Pria berkaca mata ini menambahkan, pelatihan dilaksanakan selama tujuh hari secara daring dan tujuh hari berikutnya secara klasikal dan praktik lapangan.
"Tujuannya adalah untuk melatih bidan yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan agar mampu melakukan pelayanan kontrasepsi sesuai dengan kewenangannya," katanya menambahkan.
Pelatihan pelayanan kontrasepsi bagi bidan di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut merupakan angkatan kedua dari rangkaian pelatihan pelayanan kontrasepsi tahun 2024 yang diikuti sebanyak 16 bidan.
Sementara pada sesi sebelumnya pada Oktober juga digelar pelatihan serupa untuk 15 orang bidan.