Manado (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) melakukan pembinaan pra nikah kepada pemuda Buddhis di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Pembinaan pra nikah pemuda Buddhis ini merupakan bekal moral spiritual menuju rumah tangga yang harmonis," kata Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Sulut, Saryono, di Manado, Minggu.
Sebanyak 40 orang peserta yang berasal dari pemuda Buddhis, mengikuti Kegiatan Pembinaan Pra Nikah bagi Pemuda Buddhis se-Sulawesi Utara yang digelar di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Utara.
Dia mengatakan bahwa kegiatan ini memiliki makna penting dalam pembinaan moral dan spiritual generasi muda Buddhis.
Menurutnya, pernikahan dalam ajaran Buddha bukan hanya penyatuan dua individu, melainkan juga sarana menumbuhkan kebajikan, saling pengertian, dan tanggung jawab dalam kehidupan bersama.
“Melalui kegiatan pembinaan pra nikah ini, diharapkan para peserta dapat memahami nilai-nilai Dhamma yang menjadi dasar dalam membangun rumah tangga yang harmonis, penuh cinta kasih (mett), kasih sayang (karu), kebahagiaan (mudit), dan keseimbangan batin (upekkh),” ujar Saryono.
Ia menambahkan, pernikahan sejatinya merupakan bagian dari pelaksanaan sila dan praktik kebajikan, bukan semata urusan duniawi, tetapi juga jalan untuk mengembangkan diri menuju kebahagiaan sejati.
Selain menanamkan nilai-nilai spiritual, Pembimas Buddha juga menekankan pentingnya bekal wawasan komunikasi yang baik, pengelolaan emosi, serta tanggung jawab sosial dan spiritual bagi generasi muda Buddhis di era modern.
“Dengan demikian, rumah tangga Buddhis akan menjadi tempat yang menumbuhkan kedamaian dan menjadi contoh bagi masyarakat luas,” lanjutnya.
Saryono mengapresiasi kepada panitia dan semua pihak yang telah mendukung terselenggara kegiatan ini.
Ia berharap kegiatan pembinaan pra nikah ini dapat memberikan manfaat besar bagi peserta serta umat Buddha di Sulawesi Utara.
“Marilah kita jadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen dalam menjalani kehidupan sesuai ajaran Sang Buddha menumbuhkan cinta kasih, tanggung jawab, dan kebijaksanaan dalam setiap langkah kehidupan,” katanya.
Kegiatan berlangsung dengan penuh kekhidmatan dan interaksi aktif antara peserta dan narasumber, menandai komitmen generasi muda Buddhis dalam membangun rumah tangga yang berlandaskan nilai-nilai Dhamma dan kebajikan.

