Manado (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus mengatakan pemerintah daerah optimistis serapan anggaran berjalan optimal hingga akhir tahun 2025.
"Pemerintah pusat melalui Instruksi Presiden tentang Efisiensi Anggaran Tahun 2025 mengarahkan seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk meninjau kembali rencana belanja, mengidentifikasi ruang efisiensi, serta mendokumentasikan langkah penghematan sebagai bagian dari akuntabilitas fiskal nasional," kata Gubernur Yulius di Manado, Selasa.
Kebijakan tersebut, kata Gubernur, menuntut pemerintah daerah termasuk Provinsi Sulawesi Utara lebih berhati-hati hati dalam merealisasikan belanja, khususnya pada belanja modal dan barang/jasa.
"Pemerintah daerah melakukan penyesuaian agar pelaksanaan program tetap selaras dengan potensi pendapatan serta kondisi fiskal yang dinamis," ujarnya.
Gubernur menambahkan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara secara berkala melaksanakan evaluasi menyeluruh terhadap capaian pendapatan dan realisasi belanja, sekaligus memperbaiki hambatan yang muncul dalam pelaksanaan anggaran.
Selain itu, Kementerian Dalam Negeri secara aktif melakukan monitoring dan evaluasi mingguan terhadap realisasi APBD provinsi serta kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, termasuk Sulawesi Utara.
"Kami mengakui bahwa terjadi perlambatan realisasi belanja pada triwulan III tahun 2025," katanya menambahkan.
Kondisi tersebut karena perubahan APBD 2025 yang baru dapat diimplementasikan pada awal Oktober 2025, sehingga sejumlah kegiatan yang telah direvisi baru bisa dilaksanakan setelah dokumen sah berlaku.
Postur APBD Sulut saat ini, realisasi pendapatan sebesar Rp3,15 triliun atau sebesar 83,04 persen dari target sebesar Rp3,79 triliun.
Sementara, komponen belanja daerah terealisasi sebesar Rp2,59 triliun atau sebesar 71,33 persen dari pagu tahunan Rp3,64 triliun.

