Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thorir mengatakan penunjukan Simon Aloysius Mantiri sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) diharapkan dapat memberikan terobosan baru.
"Saya rasa ini pimpinan muda, jadi mungkin juga kita bisa dorong terobosan-terobosan lebih luas lagi, lebih efektif lagi," kata Erick di Jakarta, Senin.
Erick menyampaikan, Simon telah memiliki pengalaman sebagai Komisaris Utama Pertamina saat menggantikan Basuki Tjahaja Purnama atau yang dikenal sebagai Ahok pada Februari 2024.
Di bawah kepemimpinan Simon, kata Erick, Pertamina akan bekerja lebih maksimal, terlebih dengan terobosan baru.
"Insya Allah saya yakin beliau bisa bekerja lebih maksimal, apalagi dengan terobosan-terobosan yang sudah didiskusikan langsung," ujarnya.
Terkait dengan penggantian Dirut Pertamina, Erick menyampaikan bahwa Nicke Widyawati telah melakukan tugasnya dengan maksimal. Ia juga mengapresia prestasi yang didapat oleh Pertamina di masa kepemimpinan Nicke.
"Bu Nicke saya rasa sudah kerja maksimal, 6 tahun (masa kerja) saya rasa. Jarang loh Dirut Pertamina selama itu, jadi saya mengapresiasi kinerjanya," ucap Erick.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Senin (4/11) melakukan perubahan susunan Direksi dan Komisaris PT Pertamina (Persero) melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menyatakan, pengangkatan serta pemberhentian direksi dan komisaris BUMN termasuk Pertamina merupakan kewenangan Pemerintah sebagai pemegang saham yang diwakili oleh Menteri BUMN.
“Pergantian kepemimpinan perusahaan merupakan proses normal dan wajar sebagaimana ketentuan yang ada,” kata Fadjar di Jakarta, Senin.
Ia menyampaikan, keputusan RUPS itu tertuang dalam SK-258/MBU/11/2024 dan SK-259/MBU/11/2024 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina, yang menetapkan Mochamad Iriawan sebagai Komisaris Utama, Dony Oskaria sebagai Wakil Komisaris Utama, Raden Adjeng Sondaryani sebagai Komisaris Independen, dan Simon Aloysius Mantiri sebagai Direktur Utama.