Manado (ANTARA) - Salah satu panelis debat publik pertama pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Sulut, Prof Dr Zetly Tamod, berharap debat publik kedua memberikan pembelajaran kepada masyarakat.
"Itu harapannya (debat publik kedua) bagi para paslon betul-betul memberikan pembelajaran kepada masyarakat apa yang menjadi visinya, apa yang menjadi misinya, kemudian apa program kerjanya," kata Zetly di Manado, Selasa.
Saat debat, kata dia, paslon tidak sekadar menyampaikan program kerjanya karena hal itu menjadi amanah Peraturan KPU dan undang-undang terkait pilkada, ujarnya.
Paslon kata dia, harus menyampaikan visi misi yang terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang semuanya sudah ada dalam rancangan RPJMD teknokrat untuk lima tahun pertama.
"Jadi betul-betul rakyat harus paham terkait apa visi, apa misi dan program kerja, tidak sekedar menampilkan program kerja. Jadi betul-betul rakyat mengerti dan memahami," katanya menambahkan.
Begitupun dengan pemasangan baliho paslon, materinya juga harus memuat tentang visi dan misi.
"Artinya supaya rakyat memahami bahwa calon yang mereka usung itu adalah betul-betul memahami terkait dengan apa yang diinginkan oleh rakyat," sebutnya.
Baliho yang dipasang menurut dia, tidak hanya terpampang gambar dan nomor pasangan calon tapi juga memuat visi, misi dan program agar tidak bertentangan dengan aturan.