Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara menurunkan angka prevalensi stunting melampaui target nasional sebesar 14 persen.
"Kami memberikan apresiasi atas upaya Pemerintah Kota Tomohon dan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara yang bekerja optimal menurunkan angka prevalensi stunting di bawah 14 persen," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulut D Tino Tandaju di Manado, Senin.
Dia mengatakan angka prevalensi stunting Kota Tomohon berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 sebesar 13,7 persen, sementara di tahun 2023 berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia turun menjadi 10,5 persen atau terjadi penurunan sebesar 3,2 persen.
"Di tahun 2023, target yang harus dicapai Pemerintah Kota Tomohon sebesar 12 persen," katanya.
Sementara itu, angka prevalensi stunting di Kabupaten Minahasa Utara berdasarkan SSGI tahun 2022 sebesar 20,5 persen. Angka tersebut kemudian turun menjadi 10,9 persen sesuai dengan data SKI tahun 2023.
"Terjadi penurunan yang signifikan sebesar 9,6 persen, sementara target yang harus dicapai di tahun 2023 sebesar 12,71 persen," ujarnya.
Dia berharap, contoh sukses Pemkot Tomohon dan Pemkab Minut dapat menjadi motivasi bagi kabupaten dan kota lainnya dalam menurunkan angka prevalensi stunting.
"Menurunkan angka prevalensi stunting memerlukan kerja sama para pemangku kepentingan, tidak hanya pemerintah atau BKKBN, peran swasta, tokoh agama, dan media dapat menjadi daya dorong menurunkan angka stunting," ujarnya.