Manado (ANTARA) - Kasatker Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Utara, Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi I, Stenly Tangkere mengatakan jumlah warga Tagulandang, Kabupaten Sitaro, yang akan direlokasi ke Desa Modisi, Kabupaten Bolsel masih diverifikasi Pemkab Sitaro.
"Mereka sementara melakukan verifikasi jumlah kepala keluarga korban erupsi Gunung Ruang yang akan direlokasi ke sana (Desa Modisi)," kata Stenly di Manado, Senin.
Dia mengatakan, sebagaimana data awal bahwa jumlah yang akan direlokasi sebanyak 310 kepala keluarga.
Namun belakangan setelah ada rapat dengan dirjen perumahan, angkanya menurun menjadi sebanyak 287 kepala keluarga.
"Kita tidak tahu kenapa menurun angkanya dari 301 kepala keluarga menjadi 287 kepala keluarga. Pemkab Sitaro yang melakukan verifikasi," ujarnya.
Apalagi menurut dia, nama-nama keluarga yang ada direlokasi ke Desa Modisi berasal dari Pemkab Sitaro dan menjadi kewenangan mereka.
"Tugas kita bersama dengan balai-balai lainnya adalah membangun rumah, halaman, jalan serta fasilitas umum dan fasilitas sosial. Teknisnya, untuk nama-nama keluarga yang akan direlokasi tinggal dari Pemkab Sitaro," ujarnya.
Meski begitu kata dia, BP2P Sulawesi I akan terus membangun komunikasi dengan Pemkab Sitaro terkait dengan banyaknya keluarga yang akan direlokasi.
"Data dari mereka akan terkait langsung dengan berapa banyak rumah yang akan kita bangun," ujarnya.
Gunung Ruang tanggal 16 April 2024 dan tanggal 30 April 2024 erupsi, pemerintah kemudian mengevakuasi warga yang ada di daerah rawan bencana ke sejumlah tempat di Kota Manado, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa dan Minahasa Utara.
Warga yang dievakuasi tersebut di dalamnya termasuk warga dua desa, Desa Laingpatehi dan Desa Pumpente yang dievakuasi karena lokasi permukimannya berada di lereng Gunung Ruang.
Warga di dua desa tersebut yang oleh pemerintah akan direlokasi ke Desa Modisi, sementara Pulau Ruang akan dijadikan kawasan konservasi, tidak untuk daerah permukiman.