Manado (ANTARA) - PT Midi Utama Indonesia, Tbk pemilik jaringan ritel Alfamidi telah berhasil membuat 20 anak di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara bebas atau lulus stunting lewat program Corporate Social Responsibility (CSR).
Program pengentasan stunting ini berkolaborasi dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ternate, serta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Maluku Utara.
Program ini dilakukan bertahap selama enam bulan sejak Januari 2024. Penerima bantuan difokuskan pada anak-anak di Kelurahan Cengkeh Afo, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate.
Dari waktu tersebut, paket nutrisi disalurkan setiap bulannya kepada 20 anak penerima manfaat. Anak yang lulus stunting, akan diganti dengan penerima manfaat lainnya.
Masing-masing anak mendapat 60 butir telur dan susu formula dan Cerelac. Susu formula Dancow 1+ dan Cerelac mendapat dukungan dari Nestle.
"Saya kira enam bulan bukan waktu yang singkat, tapi Alfamidi membuktikan komitmennya dalam penanggulangan stunting," tutur Kepala Dinas PPKB Kota Ternate, Rajman Makka, Jumat 28 Juni 2024.
Berdasarkan data kata Rajman, selama enam bulan tersebut 25 anak yang dinyatakan lulus stunting, dengan pertimbangan berat badan dan tinggi badan sudah mencukupi pada kategori normal.
"Kalau dilihat data, di tahap 2 ada 7 yang lulus, tahap 4 ada 7 lagi, tahap 5 ada 5, dan tahap enam di bulan Juni ini ada 6. Jadinya semua sudah 25 yang lulus stunting," jelasnya.
Adapun data anak penerima manfaat bersumber dari PPKB Kota Ternate dan BKKBN Provinsi Maluku Utara
Branch Manager Alfamidi Manado Achmad Basuki menerangkan, terlaksana program CSR penanggulangan stunting berkat dukungan semua pihak termasuk pemerintah dan media. "Ini semua bisa jalan karena ada kolaborasi baik dari media, Dinas PPKB dan BKKBN Provinsi Malut," terangnya.
Achmad berharap, program CSR yang dijalankan perseroan dapat membantu warga yang membutuhkan apalagi bisa menunjang program pemerintah. "Semoga setiap program yang kami jalankan memberi manfaat lebih kepada warga dan pemerintah," tuturnya.