Manado (ANTARA) - Perwakilan BKKBN Sulawesi Utara meningkatkan koordinasi para pihak menyelenggarakan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan percepatan penurunan stunting.
"Kita melaksanakan rakerda BKKBN dengan tujuan untuk meningkatkan koordinasi, sinergi dan evaluasi dan penyelenggaraan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen dan terintegrasi dengan melibatkan lintas sektor," Kepala Perwakilan BKKBN Sulut, Tino D Tandaju di Manado, Kamis.
Tino menyebutkan, tugas dan fungsi BKKBN, yaitu untuk mewujudkan keluarga berkualitas dan pertumbuhan penduduk yang seimbang guna mendukung tercapainya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong.
Tema Rakerda tahun ini adalah “Optimalisasi Bonus Demografi dalam Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia di Sulawesi Utara menuju Indonesia Emas 2045”,
BKKBN Sulut, kata dia, terus berupaya optimal meningkatkan komitmen pemangku kepentingan di seluruh tingkatan wilayah dalam mendukung program Bangga Kencana, percepatan penurunan stunting, dan pemanfaatan bonus demografi yang dapat mendukung upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Tino menyebutkan pencapaian indikator kinerja utama Perwakilan BKKBN Sulawesi Utara tahun 2023 berjalan sesuai dengan harapan.
Angka Kelahiran Total (Total Fertility Rate/TFR) misalkan mencapai 100 persen dari target 1,93 dengan realisasi 2,1 rata-rata per anak dan mendapat kategori sangat baik.
Selanjutnya, angka prevalensi kontrasepsi modern (Modern Contraceptive Prevelance Rate/MCPR) di Sulawesi Utara sebesar 59,8 persen dari target sebesar 58,87 persen dengan persentase sebesar 101,58 persen (kategori sangat baik).
Angka kelahiran remaja umur 15-19 tahun (Age Specific Fertility Rate/ASFR 15-19) sebesar 39,6 dari target sebesar 34 kelahiran per 1.000 Wanita Usia Subur 15-19 tahun dengan persentase capaian sebesar 85,86 persen (kategori baik).
Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) mencapai 102,04 persen dengan status capaian kategori sangat baik, di mana realisasi capaian iBangga sebesar 62,63 dari target capaian sebesar 61,38.
Terakhir, Median Usia Kawin Pertama Perempuan (MUKP) mencapai angka 99,55 persen dengan realisasi sebesar 22,0 dari target capaian 22,1 (mendapat status capaian sangat baik).
Selain indikator kinerja utama di atas, angka prevalensi stunting di provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut tahun 2023 berdasarkan data hasil Survei Kesehatan Indonesia sebesar 21,34 persen.
"Kami menaruh harapan yang besar agar program Bangga Kencana mampu dijalankan dengan baik di seluruh tingkatan wilayah, sehingga keluarga berkualitas dan pertumbuhan penduduk yang seimbang dapat diraih bersama," kata Tino.*
Berita Terkait
BKKBN Sulut: Program "Genting" bantu tuntaskan angka stunting
Selasa, 17 Desember 2024 17:25 Wib
Kepala BKKBN Sulut sebut Natal waktu indah menjadi berkat bagi sesama
Selasa, 17 Desember 2024 9:52 Wib
BKKBN Sulut bantu ibu hamil asupan gizi cegah stunting
Selasa, 12 November 2024 5:16 Wib
IPeKB Sulut-BKKBN bersinergi percepat turunkan stunting
Selasa, 12 November 2024 5:13 Wib
BKKBN Sulut-Unsrat kerja sama perkuat program pembangunan keluarga
Jumat, 8 November 2024 20:29 Wib
BKKBN Sulut latih bidan layani kontrasepsi di fasilitas kesehatan
Rabu, 6 November 2024 19:18 Wib
BKKBN Sulut sertakan pakar identifikasi stunting di Minsel
Selasa, 5 November 2024 14:44 Wib
BKKBN Sulut harap pengelolaan Rumah DataKu ditopang anggaran pemda
Kamis, 31 Oktober 2024 13:26 Wib