Manado (ANTARA) - Perwakilan Kementerian Kependudukan, Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan, Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) Sulawesi Utara terus mengoptimalkan penurunan angka stunting melalui program 'Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting' (Genting).
"Bersama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Manado, aparat desa, kader dan petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) kami meninjau langsung pelaksanaan program Genting di beberapa kecamatan," kata Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Sulut, Jeanny Y Winokan di Manado, Kamis.
Jeanny mengatakan, program 'Genting' yang sementara digulirkan Kemendukbangga/BKKBN tersebut menyasar keluarga berisiko stunting.
"Keluarga sasaran yang dikunjungi terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, serta dan balita setelah persalinan," katanya.
Saat berdialog, ia menjelaskan, program pemerintah dan Kemendukbangga/BKKBN berkomitmen berkolaborasi dengan melibatkan banyak pihak secara gotong royong.
"Program ini tidak menggunakan dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara. Program Genting sepenuhnya didukung oleh mitra kerja penthalix. Kita bersinergi bersama," katanya.
Jeanny menegaskan, program 'Genting' tersebut juga mengedepankan metode berbasis data yang terintegrasi (by name by address) untuk memastikan bantuan tepat sasaran kepada anak-anak yang membutuhkan.
"Program ini sekaligus memantau perkembangan status kesehatannya untuk mencegah terjadinya risiko stunting. Bersama kepala daerah, provinsi dan kabupaten, kita bekerja keras untuk menyongsong generasi Indonesia Emas 2045," sebutnya.
Ia optimistis, melalui program 'Genting' keluarga dengan balita berisiko stunting akan mendapatkan bantuan gizi, layanan kesehatan, serta edukasi untuk pemberdayaan keluarga.
"Langkah ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas hidup anak-anak dan mengurangi risiko stunting secara signifikan," ujarnya.