Manado (ANTARA) - Kantor SAR Manado, mengimbau warga tetap mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang berpeluang terjadi di wilayah Sulawesi Utara pascalongsor di Desa Wanga, Kabupaten Minahasa Selatan, Rabu sore.
"BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem hingga beberapa hari ke depan di beberapa wilayah kabupaten dan kota di Sulawesi Utara," kata Humas Kantor SAR Manado, Nuriadin Gumeleng di Manado, Rabu.
Warga bermukim di daerah berbukit, terjal bahkan di daerah bantaran sungai diharapkan berhati-hati saat hujan deras.
"Tetaplah berhati-hati saat melakukan aktivitas kala kondisi cuaca ekstrem," ujarnya.
Nuriadin menyebutkan, tim Basarnas sudah 'stand by' di pos SAR Amurang setelah membantu membersihkan material longsor yang menutupi jalan.
"Akses sekarang sudah bisa dilalui. Personel Pos SAR Amurang bersiaga 24 jam. Kalau ada informasi silakan dilaporkan, kami segera merespon," ujarnya.
Dua warga Desa Wanga, Kecamatan Motoling Timur, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, yang tertimbun longsor sekitar pukul 14.30 WITA, ditemukan meninggal.
Korban tanah longsor yang pertama ditemukan adalah seorang perempuan, Nikita Pantow (21 tahun) yang ditemukan pada pukul 15.10 WITA.
Tak berselang lama, korban kedua, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun bernama Majesty ditemukan sekitar pukul 15.30 WITA.
Proses evakuasi melibatkan berbagai pihak, antara lain Damkar, Koramil Motoling, Polsek Motoling, Polres Minahasa Selatan, serta masyarakat setempat yang turut membantu.