Manado (ANTARA) - Perusahaan Financial Technology (fintech) menyalurkan pinjaman di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami peningkatan 56,21 persen hingga Juli 2023.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulut Gorontalo Maluku Utara (Sulutgomalut) Winter Marbun mengatakan kinerja Perusahaan Financial Technology Lending di Provinsi Sulawesi Utara mengalami pertumbuhan positif.
"Hal ini tercermin dari peningkatan outstanding pinjaman pada Juli 2023 meningkat signifikan sebesar 56,21 persen (yoy) menjadi Rp467,77 miliar dari sebelumnya sebesar Rp299,45 miliar," kata Winter, di Manado, Rabu.
Dia mengatakan jika dibandingkan dengan akhir tahun 2022 juga tumbuh 15,38 persen, dari Rp405,42 miliar di Desember 2022 menjadi Rp467,45 miliar di Juli 2023.
Winter mengatakan berdasarkan jumlah rekening penerima pinjaman aktif (entitas) pada periode yang sama juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 50,19 persen (yoy) menjadi 202.556 entitas dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 134.866 entitas.
Ia mengatakan jika dibandingkan dengan akhir tahun 2022 jumlah entitas juga tumbuh sebesar 7,47 persen atau sebanyak 14.076 entitas.
Fintech adalah sebuah industri yang menggabungkan bidang keuangan dan juga teknologi.
Ia mengatakan tujuan dan manfaat perusahaan fintech adalah untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses produk-produk keuangan, melakukan transaksi keuangan, dan meningkatkan pemahaman mengenai literasi dalam bidang keuangan.
OJK mengimbau kepada masyarakat agar tetap hati-hati, pilih fintech yang terdaftar di OJK dan akan selalu diawasi perkembangannya.