Manado (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Andry Prasmuko mengatakan kenaikan harga minyak goreng belum berdampak signifikan kepada inflasi di daerah itu.
"Bobot perhitungan minyak goreng dalam inflasi kecil jika dibandingkan dengan beras dan bahan volatile food lainnya," kata Andry di Manado, Rabu.
Andry menjelaskan pemerintah baik pusat maupun daerah harus terus melakukan pengawasan dan pemantauan sejumlah kebutuhan pokok sehingga tidak mengalami lonjakan yang signifikan.
Wali Kota Bitung Maurits Mantiri mengatakan, pihaknya melakukan operasi pasar (OP) minyak goreng guna menekan angka inflasi di Kota Bitung, Sulut.
Maurits membuka operasi pasar minyak goreng untuk masyarakat dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Operasi pasar ini dilakukan untuk menjaga inflasi daerah kerana fakta di lapangan kenaikan minyak goreng ini termasuk cukup tinggi," kata Maurits.
Dia mengatakan arahan Presiden Joko Widodo yang disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri agar kepala daerah mampu mengendalikan harga sembako di lapangan.