Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto mendorong Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK) agar melakukan inovasi.
"SMK PK harus dapat berinovasi pada bidangnya masing-masing dan juga dapat diserap oleh pasar," ujar Wikan di Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan SMK PK jurusan mesin misalnya, harus dapat menciptakan suku cadang kendaraan yang dapat diterima oleh pasar. Begitu juga dengan SMK yang memiliki jurusan perfilman.
“Karya yang dihasilkan harus dapat diserap oleh pasar. Ini merupakan bagian dari konsep 'link and match' dari program Merdeka Belajar,” kata dia.
Baca juga: Kemendikbudristek: keberhasilan pendidikan vokasi dibuktikan dengan lulusan berkualitas
Wikan mengapresiasi SMK PK Muhammadiyah 5 Kepajen, Malang, Jawa Timur, yang dapat memproduksi film layar lebar berjudul "Laundry Story". Menurut dia, meski berstatus siswa SMK, tetap harus membuat film yang juga berkualitas, sehingga dapat diterima oleh pasar.
“Jadi bukan hanya film yang asal-asalan saja. Akan tetapi harus film yang benar-benar berkualitas,” kata dia.
Selain itu, kata Wikan, alur cerita dari film serta penyutradaraan dan penyuntingan pun harus sesuai dengan standar perfilman yang ada. Dengan demikian dapat diterima oleh masyarakat.
"Saat ini film tersebut masih dalam tahap produksi dan diperkirakan akan diluncurkan pada akhir tahun," katanya.
Baca juga: Melalui program Vokasi, PLN raih DUDI Awards 2021 dari Kemendikbudristek