Nadi, Fiji (ANTARA) - Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB) Takehiko Nakao dan Wakil Perdana Menteri Republik Korea (Korea Selatan) Nam-ki Hong menandatangani Declaration of Intent untuk mendukung infrastruktur hijau di Asia Tenggara.
Korea Selatan menjanjikan 350 juta dolar AS untuk pendanaan bersama dan hibah lima juta dolar AS untuk bantuan teknis terhadap Fasilitas Keuangan Hijau Katalitik Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dengan fokus pada proyek-proyek untuk meningkatkan kesehatan laut.
Penandatanganan tersebut diadakan di sela-sela Pertemuan Tahunan ke-52 Dewan Gubernur ADB di Nadi, Fiji, pada Sabtu.
Melalui fasilitas ini, pembiayaan dari Korea Selatan akan mendukung implementasi Rencana Aksi baru ADB untuk Lautan Sehat dan Ekonomi Biru Berkelanjutan, yang diumumkan pada Pertemuan Tahunan pada 2 Mei. Rencana Aksi akan memperluas pembiayaan dan bantuan teknis untuk proyek kesehatan laut dan ekonomi kelautan menjadi lima miliar dolar AS dari ADB dan mitra pembiayaan bersama dari 2019 hingga 2024.
Fasilitas Pembiayaan Hijau Katalitik ASEAN diluncurkan pada 4 April 2019 di Chiang Rai, Thailand, dan merupakan bagian dari Dana Infrastruktur ASEAN, sebuah prakarsa pembiayaan regional yang dibentuk oleh pemerintah-pemerintah ASEAN dan ADB pada 2011 dan dikelola oleh ADB.
Nakao dan Hong juga menandatangani Declaration of Intent bersama untuk berkolaborasi dalam persiapan Pertemuan Tahunan ke-53 Dewan Gubernur ADB di Kota Metropolitan Incheon, Republik Korea, dari 2 hingga 5 Mei 2020. Ini akan menjadi ketiga kalinya Korea Selatan akan menjadi tuan rumah pertemuan.
Korea Selatan menjadi tuan rumah Pertemuan Tahunan ADB ke-37 di Pulau Jeju pada tahun 2004 dan Pertemuan Tahunan ke-3 ADB di Seoul pada tahun 1970.
ADB berkomitmen untuk mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, sembari mempertahankan upayanya untuk memberantas kemiskinan ekstrem. Pada tahun 2018, ADB membuat komitmen pinjaman baru dan hibah sebesar 21,6 miliar dolar AS.