Manado (ANTARA) - Kepala Biro SDM Polda Sulawesi Utara (Sulut), Kombes Pol Slamet Waloya menegaskan, pelaksanaan rekrutmen anggota Polri dilaksanakan secara transparan.
“Salah satu wacana transformasi Polri yaitu di bidang SDM Polri. Dan ini sebenarnya sudah dilakukan dengan menganut prinsip BETAH yaitu bersih, transparan, akuntabel dan humanis. Dan ini merupakan amanah reformasi tahun 1998,” kata Kombes Pol Slamet Waloya di Manado, Kamis.
Dia menjelaskan, dalam hal rekrutmen, sudah banyak perubahan dan perbaikan yang dilakukan oleh Polri.
“Sebagai contoh dalam hal transparansi, saat ini diberlakukan one day service, artinya hari ini tes, hari ini juga bisa diketahui hasilnya. Dengan one day service, nilai langsung keluar dengan sistem CAT,” katanya.
Adanya beberapa keluhan dari masyarakat terkait rekrutmen, kata dia, menunjukkan bahwa sistem yang dilakukan sudah sangat terbuka.
“Dengan adanya komplain, justru menunjukkan bahwa sistem rekrutmen ini sangat transparan. Dan kita tidak menutup mata dengan adanya komplain tersebut. Justru kita berikan saluran terbuka untuk kita tanggapi, dan itu menjadi koreksi kami untuk perbaikan,” ujarnya.
Dalam proses rekrutmen ini juga katanya, panitia melibatkan unsur-unsur satuan kerja lain selain SDM sebagai pengawas, baik dari internal yaitu Propam dan Itwasda, maupun pengawas eksternal yaitu dari LSM.
“Selain itu ada juga supervisi yang dilakukan oleh Mabes Polri, sehingga proses rekrutmen anggota Polri bisa berjalan sesuai dengan prinsip Betah,” katanya.
Jika ada pihak yang mengaku bisa meluluskan menjadi anggota Polri, Karo SDM mengatakan untuk segera melaporkan oknum tersebut agar bisa segera diambil tindakan.
Ia berpesan kepada anak-anak yang ingin menjadi anggota Polri untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya, dengan belajar dan berlatih serta menjaga kesehatannya.

