Manado (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Yulius Selvanus menggandeng Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI terkait maraknya penyelundupan dan penangkapan ikan secara ilegal di perbatasan laut provinsi tersebut.
"Pada pertemuan dengan Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Irvansyah, dibahas pengawasan dan keamanan wilayah perairan di kawasan utara Indonesia," kata Gubernur Yulius melalui Kepala Dinas Kominfo Sulut, Denny Mangala di Manado, Rabu.
Gubernur, kata dia, menekankan pentingnya pengawasan maritim di perbatasan laut Sulut, serta perlunya pengawasan ketat untuk mencegah kegiatan ilegal.
"Gubernur berharap terbangun sinergitas antara Bakamla, aparat keamanan laut, dan pemerintah daerah," ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur
menegaskan dari perspektif perikanan dan pariwisata, laut adalah sumber kehidupan dan ekonomi masyarakat pesisir.
Karena itu Gubernur mengusulkan dilaksanakannya patroli rutin dan edukasi bagi nelayan lokal, dan langkah tersebut merupakan komitmen menjadikan laut Sulut aman, produktif, dan berkelanjutan.
Selanjutnya, Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Irvansyah mengapresiasi perhatian dan komitmen Gubernur Sulut menjaga wilayah perairan laut di provinsi tersebut.
Bakamla, menurut Denny Mangala, siap memperkuat kehadiran di perairan Sulut melalui peningkatan patroli laut, koordinasi lintas lembaga, serta pemanfaatan teknologi maritim untuk deteksi dini aktivitas mencurigakan karena Sulut adalah wilayah strategis di jalur maritim Indonesia.
Rencananya, akan ada pengembangan pos pengawasan maritim di titik strategis, termasuk perbatasan dengan Filipina dan wilayah perairan Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kota Bitung.
Upaya tersebut akan fokus pada pemberantasan kejahatan lintas batas, penyelundupan, perdagangan manusia, dan narkotika.
"Direncanakan pelatihan bersama bagi nelayan dan aparat daerah tentang keselamatan dan hukum laut. Pertemuan ini menjadi langkah awal membangun sinergi antarlembaga dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan keberlanjutan potensi kelautan Sulawesi Utara," katanya.

