Manado (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) mengimplementasikan workshop Deep Learning atau pembelajaran secara mendalam dan Kurikulum Berbasis Cinta bagi para pengawas madrasah di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Implementasi ini merupakan langkah progresif untuk memperkuat peran pengawas dalam meningkatkan kualitas pendidikan madrasah," kata Kepala Bidang Pendidikan Islam Kanwil Kementerian Agama Sulut Ahmad Sholeh, di Manado, Kamis.
Dia mengatakan selain menjalankan fungsinya, pengawas madrasah juga diminta membangun kolaborasi yang humanis.
“Workshop pengawas tidak hanya dituntut memahami tugas pokok dan fungsinya, tetapi juga mampu membangun kolaborasi dan menghadirkan pembinaan yang humanis,” katanya.
Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Kota Manado Mohammad Anwar menjelaskan pentingnya pendekatan Deep Learning dalam dunia pendidikan madrasah, yakni metode pembelajaran yang menekankan pada pemahaman mendalam, pemikiran kritis, serta penerapan pengetahuan dalam kehidupan nyata.
Ia juga mengenalkan konsep Kurikulum Berbasis Cinta yakni pendekatan pendidikan yang menanamkan nilai kasih sayang, empati, dan keadilan sosial.
Hal ini guna membentuk generasi yang berakhlak mulia dan peduli terhadap keberagaman.
Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Madrasah Sulut Isna Gunibala, mengharapkan dengan kegiatan ini, pengawas dapat menjadi penggerak perubahan di madrasah.
Ia mengatakan mengimplementasikan pendekatan pembelajaran yang bermakna, serta membina madrasah dengan pendekatan cinta dan keteladanan.

