Manado (ANTARA) - Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), Pdt Adolf Wenas, ajak warga gereja tetap menjaga perdamaian dan kesatuan setelah dirinya menjadi ketua terpilih organisasi gereja protestan terbesar di Sulawesi Utara.
"Mari kita mendatangkan kesejukan bagi seluruh warga GMIM, karena apa yang digumuli bersama dapat diselesaikan dengan terpilihnya saya sebagai Ketua BPMS," kata Pendeta Adolf usai rapat seksi bidang Hukum dan HAM serta sertifikasi aset di Gereja Petra Kinilow, Kota Tomohon, Kamis.
Dia berharap, ketika sudah terpilih Ketua BPMS maka polemik tentang kepemimpinan di tubuh GMIM sudah selesai dan diharapkan memunculkan rekonsiliasi.
Pendeta Adolf berharap, jemaat sama-sama menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan, menghargai dan menghormati apa yang sudah menjadi keputusan Sidang Majelis Sinode Tahunan (SMST) ke-38 yang menempatkan dirinya sebagai Ketua BPMS terpilih.
"Mari kita saling berbaikan apalagi menjelang hari natal, di mana pada momentum ini kita menerima kasih, menerima damai dan menerima pengampunan," ajaknya.
Tentang kasih, damai dan pengampunan tersebut harap Pendeta Adolf hendaknya diwujudkan dalam interaksi persekutuan jemaat.
"Kalau soal toleransi, kita sebagai jemaat telah diajarkan tentang kasih, mengasihi sesama bahkan sampai musuh pun harus diampuni dan dikasihi," ujarnya.
BPMS GMIM menggelar Sidang Majelis Sinode Tahunan (SMST) ke- 38 di Bukit Inspirasi Tomohon, Sulawesi Utara.
Di sidang tahunan tersebut selain membahas dan memberikan rekomendasi tentang program, juga mengisi lowong jabatan ketua yang sebelumnya dijabat Pdt Hein Arina.
Melalui proses pemilihan, Pdt Adolf Katuuk Wenas, terpilih dan akan menjabat hingga tahun 2027 mendatang.

